Jakarta, Gotrade News - Pasar saham Amerika Serikat bergerak stabil dan mendekati level rekor tertingginya pada perdagangan hari Kamis. Situasi ini menandai periode yang relatif tenang setelah beberapa minggu sebelumnya pasar mengalami gejolak yang cukup tajam.
Indeks S&P 500 tercatat naik tipis sebesar 0,1% dan kini hanya terpaut 0,5% dari rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high. All-time high adalah harga tertinggi yang pernah dicapai oleh suatu aset atau indeks sejak diperdagangkan. Sementara itu Nasdaq Composite naik 0,2% dan Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan tipis sebesar 31 poin atau 0,1%.
Pergerakan ini menunjukkan optimisme investor yang berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter yang krusial. Seperti yang dilaporkan oleh AP News, S&P 500 ditutup pada level 6.857,12 sedangkan Dow Jones berada di angka 47.850,94.
Data ini mengindikasikan bahwa sentimen pasar masih cukup kuat meskipun ada kekhawatiran mengenai valuasi sektor teknologi dan kebijakan suku bunga.
Kinerja Saham Ritel dan Teknologi Menjadi Sorotan Utama
Sektor ritel menjadi salah satu pendorong utama pergerakan pasar kali ini. Dollar General Corporation memimpin reli dengan lonjakan harga saham sebesar 14%. Kenaikan signifikan ini terjadi setelah perusahaan melaporkan laba kuartalan yang lebih kuat dari ekspektasi analis.
Menurut laporan AP News, peningkatan jumlah pelanggan yang berbelanja di toko mereka serta kemampuan perusahaan untuk meningkatkan margin keuntungan dari setiap dolar penjualan menjadi faktor kunci keberhasilan ini.
Di sektor makanan Hormel Foods Corporation juga mencatatkan kenaikan sebesar 3,8%. Kinerja positif ini didorong oleh kuatnya penjualan produk kacang Planters dan kalkun Jennie-O. Perusahaan juga memberikan perkiraan laba untuk tahun mendatang yang berada di atas prediksi para analis di Wall Street.
Sementara itu raksasa perangkat lunak Salesforce, Inc. berhasil naik 3,7% setelah sempat berfluktuasi di awal perdagangan. CEO Marc Benioff menekankan posisi unik perusahaan dalam era baru teknologi kecerdasan buatan atau AI. Meskipun pendapatan mereka sedikit meleset dari target, laba yang dihasilkan tetap melampaui ekspektasi pasar.
Namun tidak semua emiten ritel bernasib baik. Saham The Kroger Co. turun 4,6% setelah melaporkan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan analis. Meskipun laba perusahaan masih mengalahkan prediksi, revisi panduan pendapatan yang kurang agresif membuat investor kecewa.
Nasib serupa dialami oleh Snowflake Inc. yang anjlok hingga 11,4%. Analis dari UBS menyebutkan bahwa penurunan ini mungkin disebabkan oleh ekspektasi yang terlalu tinggi setelah kinerja luar biasa di kuartal sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan produk yang sedikit melambat menjadi alasan utama aksi jual oleh investor.
Dilema Suku Bunga dan Data Tenaga Kerja AS
Fokus utama investor saat ini tertuju pada langkah Federal Reserve atau The Fed selanjutnya. Ekspektasi umum di Wall Street saat ini adalah The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan minggu depan. Jika terjadi maka ini akan menjadi pemangkasan ketiga kalinya pada tahun ini.
Investor umumnya menyukai suku bunga rendah karena hal tersebut dapat menekan biaya pinjaman dan memicu pertumbuhan ekonomi serta harga aset investasi. Namun data tenaga kerja terbaru memberikan sinyal yang beragam yang sedikit menahan ekspektasi tersebut.
Sebuah laporan menyebutkan bahwa jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran minggu lalu mencapai level terendah dalam lebih dari tiga tahun. Selain itu jumlah pemutusan hubungan kerja yang diumumkan bulan lalu turun lebih dari setengah dibandingkan lonjakan pada bulan Oktober.
Data yang kuat ini memicu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Imbal hasil atau yield Treasury 10-tahun naik menjadi 4,10% dari 4,06% pada hari Rabu. Kenaikan yield obligasi sering kali membuat investasi saham menjadi kurang menarik karena investor bisa mendapatkan pengembalian yang lebih aman dari obligasi.
Situasi ini menciptakan tarik-menarik di pasar. Data ekonomi yang kuat bagus untuk pekerja namun bisa menjadi alasan bagi The Fed untuk tidak terlalu agresif dalam memangkas suku bunga. Hal ini penting untuk kamu perhatikan karena keputusan suku bunga akan berdampak langsung pada portofolio investasimu.
Referensi:
- AP News, Wall Street inches closer to its all-time high. Diakses pada 4 Desember 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











