Jakarta, Gotrade News - Perusahaan induk Facebook dan Instagram ini dikabarkan sedang melakukan perubahan strategi besar-besaran yang langsung disambut positif oleh pasar saham.
Langkah ini menandai pergeseran fokus perusahaan dari dunia virtual yang selama ini digembar-gemborkan menuju teknologi kecerdasan buatan yang lebih pragmatis.
Pergeseran Anggaran Menuju Ambisi AI
Harga saham Meta Platforms, Inc. tercatat mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Jumat pagi. Berdasarkan pantauan data pasar yang dilaporkan oleh Yahoo Finance, saham dengan kode META ini melonjak lebih dari 3 persen hingga menyentuh angka 661,53 dolar AS per lembar saham.
Kenaikan ini terjadi setelah munculnya laporan bahwa perusahaan akan memangkas anggaran secara drastis untuk upaya pengembangan metaverse mereka.
Laporan dari Bloomberg menyebutkan bahwa pemangkasan anggaran potensial tersebut bisa mencapai angka 30 persen. Sumber internal yang dikutip oleh Yahoo Finance menjelaskan bahwa CEO Mark Zuckerberg berencana mengalihkan pendanaan tersebut ke inisiatif kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan pengembangan kacamata pintar.
AI adalah simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. Langkah ini dinilai sebagai respons perusahaan untuk terus mendorong penetrasi mereka lebih dalam ke ruang AI yang sedang berkembang pesat saat ini.
Realita Pahit di Balik Mimpi Metaverse
Keputusan untuk mengurangi porsi investasi di metaverse bukanlah tanpa alasan yang kuat. Selama beberapa tahun terakhir unit Reality Labs milik Meta yang bertanggung jawab atas pengembangan dunia virtual telah mencatatkan kerugian miliaran dolar AS.
Data keuangan terbaru menunjukkan bahwa segmen ini merugi hingga 4,4 miliar dolar AS pada kuartal terakhir dan hanya mampu menghasilkan penjualan sebesar 470 juta dolar AS.
Tingkat adopsi konsumen terhadap perangkat Virtual Reality (VR) atau realitas maya juga belum sesuai harapan jika dibandingkan dengan produk teknologi lain seperti ponsel pintar. VR adalah teknologi yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan lingkungan hasil simulasi komputer.
Data dari IDC memperkirakan pasar untuk headset AR/VR dan kacamata pintar tanpa layar hanya akan tumbuh menjadi 14,3 juta unit pada tahun 2025. Angka ini sangat kecil jika disandingkan dengan pasar ponsel pintar global yang diperkirakan akan mengirimkan hingga 1,25 miliar unit dalam periode yang sama.
Masa Depan Ada di Kacamata Pintar
Meskipun mengurangi fokus pada metaverse secara umum, Meta tampaknya menemukan ceruk pasar yang menjanjikan pada segmen kacamata pintar. Pertumbuhan segmen ini diperkirakan bisa mencapai 247,5 persen yang didorong oleh pengiriman produk seperti kacamata pintar Ray-Ban milik Meta.
Pada bulan September lalu Zuckerberg telah meluncurkan kacamata Ray-Ban Display seharga 799 dolar AS yang memiliki fitur layar terintegrasi untuk melihat pesan dan navigasi.
Langkah agresif Meta ini juga dibarengi dengan perekrutan talenta terbaik untuk memenangkan persaingan. Menurut laporan Mark Gurman dari Bloomberg, Meta telah merekrut eksekutif desain dari Apple Inc. bernama Alan Dye untuk memperkuat divisi produk konsumen mereka.
Kompetisi di sektor ini memang semakin ketat karena perusahaan teknologi lain seperti Samsung dan Alphabet Inc. (induk perusahaan Google) juga dilaporkan sedang mengembangkan kacamata pintar mereka sendiri. Zuckerberg juga terus menggelontorkan dana untuk infrastruktur AI termasuk pusat data Hyperion demi mendukung ambisi besar perusahaan di masa depan.
Referensi:
- Yahoo Finance, Meta stock climbs on report company will make major cuts to metaverse efforts. Diakses pada 4 Desember 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











