Jakarta, Gotrade News - Dua raksasa teknologi dunia kini tengah bersiap untuk menembus batas psikologis baru di pasar saham global. Nvidia dan Apple diprediksi menjadi kandidat terkuat untuk mencapai kapitalisasi pasar atau market cap sebesar $5 triliun pada tahun 2026.
Kami melihat bahwa kedua perusahaan ini memiliki fundamental yang kuat untuk mendukung kenaikan tersebut. Namun mereka menempuh jalan yang sangat berbeda untuk sampai ke sana.

Dominasi Nvidia dan Gelombang AI yang Masih Deras
Nvidia saat ini duduk di posisi puncak dengan valuasi sekitar $4,37 triliun. Perusahaan ini bahkan sempat menyentuh angka $5 triliun dalam perdagangan harian pada akhir Oktober 2025 lalu. Prestasi ini menjadikan NVIDIA Corporation sebagai perusahaan terbuka pertama yang menyentuh angka keramat tersebut.
Pendorong utamanya jelas adalah ledakan kecerdasan buatan atau AI yang terus memacu permintaan terhadap unit pemrosesan grafis pusat data mereka. Seperti yang dilaporkan dalam data pasar yang ditinjau oleh Finbold, pendapatan kuartalan Nvidia melonjak karena penyedia layanan cloud dan perusahaan rintisan AI berlomba mengamankan kapasitas komputasi.
Sentimen analis terhadap Nvidia sangat positif. Data dari Wall Street memperlihatkan bahwa dari 41 analis yang memantau saham ini, 39 di antaranya memberikan peringkat Buy. Konsensus pasar memberikan target harga rata-rata 12 bulan di angka $258,10 yang menyiratkan potensi kenaikan sekitar 44 persen dari harga saat ini.
Namun perlu kamu ingat bahwa jalur menuju valuasi $5 triliun yang berkelanjutan tidaklah bebas risiko. Valuasi pasar Nvidia saat ini sudah mencerminkan ekspektasi yang sangat tinggi terhadap permintaan AI jangka panjang. Beberapa pengamat pasar bahkan telah memperingatkan tentang kemungkinan adanya gelembung atau bubble yang didorong oleh tren AI ini.
Mesin Uang Apple dari Sektor Layanan
Di sisi lain ada Apple Inc. yang membuntuti ketat dengan valuasi sekitar $4,21 triliun. Meskipun belum pernah menyentuh angka $5 triliun seperti Nvidia, fundamental Apple menunjukkan potensi pertumbuhan yang solid.
Pembuat iPhone ini baru saja melaporkan rekor pendapatan kuartal September sebesar $102,5 miliar atau naik sekitar 8 persen dari tahun ke tahun. Pertumbuhan laba per saham mereka juga tercatat berada di digit ganda.
[Saran penempatan gambar: Masukkan tabel "Largest Companies by Marketcap" dari sumber berita di sini untuk membandingkan posisi Nvidia dan Apple]
Menariknya adalah segmen Layanan kini menjadi mesin pertumbuhan utama bagi Apple. Segmen ini menghasilkan pendapatan kuartalan lebih dari $28 miliar dan total lebih dari $100 miliar sepanjang tahun fiskal. Produk dengan margin keuntungan tinggi seperti iCloud, Apple Music, dan App Store menjadi pendorong utamanya.
Sikap Wall Street terhadap Apple memang lebih terukur dibandingkan Nvidia namun tetap konstruktif. Dari 35 analis yang dilacak selama tiga bulan terakhir, 21 memberikan peringkat Buy dengan konsensus Moderate Buy. Target harga rata-rata berada di kisaran $289,49.
Untuk mencapai valuasi $5 triliun, Apple kemungkinan besar membutuhkan kombinasi dari pertumbuhan layanan yang berkelanjutan serta integrasi fitur AI baru di seluruh ekosistemnya. Selain itu strategi pembelian kembali saham atau share repurchases yang agresif juga akan membantu mengurangi jumlah saham beredar dan meningkatkan nilai per lembarnya.
Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Persaingan menuju angka $5 triliun ini memperlihatkan dua gaya investasi yang berbeda. Nvidia menawarkan pertumbuhan eksplosif yang didorong oleh teknologi revolusioner seperti AI namun dengan risiko volatilitas yang lebih tinggi. Sementara itu Apple menawarkan ketahanan arus kas dan transisi bisnis yang matang ke sektor jasa.
Bagi kamu yang berinvestasi, data ini memberikan gambaran jelas tentang sektor mana yang sedang memegang kendali pasar global saat ini. Pilihan antara keduanya kembali pada profil risiko dan keyakinan kamu terhadap masa depan teknologi AI serta ekosistem perangkat konsumen.
Referensi:
- Finbold, 2 companies to hit $5 trillion market cap in 2026. Diakses pada 4 Desember 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











