Jakarta, Gotrade News - Meskipun tren harga saham sempat menurun dalam perdagangan sepekan terakhir, sentimen optimisme justru datang dari kalangan analis Wall Street. Fenomena ini menciptakan celah antara kinerja pasar jangka pendek dan proyeksi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Kami mengamati bahwa penurunan harga saham ini terjadi di tengah kekhawatiran pasar terhadap reli kenaikan harga sebelumnya.
Investor menilai kenaikan tersebut bergerak terlalu cepat dibandingkan dengan fundamental perusahaan, yaitu kondisi keuangan dan kinerja bisnis dasar Google yang sebenarnya. Namun, data menunjukkan bahwa minat institusi terhadap saham teknologi ini tetap tinggi.
Koreksi Harga dan Sentimen Pasar
Pada perdagangan awal Desember 2025, saham Google tercatat berada di level $316,74. Angka ini menunjukkan penurunan hampir 2% dalam grafik pergerakan lima hari terakhir. Penurunan ini dinilai sebagai koreksi wajar setelah lonjakan harga yang signifikan sebelumnya.
Meskipun terjadi penurunan jangka pendek, pandangan analis terhadap masa depan Google tetap positif. Laporan dari Finbold menyebutkan bahwa penurunan ini lebih disebabkan oleh faktor teknis pasar daripada masalah struktural pada bisnis Google. Hal ini memberikan kesempatan bagi investor untuk mengevaluasi kembali posisi mereka.
Ketidakselarasan antara harga pasar saat ini dan target harga dari para analis menandakan adanya potensi kenaikan. Pasar tampaknya sedang melakukan penyesuaian (adjusting) sebelum menentukan arah tren selanjutnya.
Faktor Pendorong Utama AI dan Kemitraan Strategis
Salah satu alasan utama di balik optimisme analis adalah posisi strategis Google dalam pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Menurut laporan Wedbush yang dirilis pada 2 Desember, Google siap untuk pertumbuhan lebih lanjut berkat model bahasa besar mereka. Model bahasa besar atau Large Language Model (LLM) adalah teknologi AI yang mampu memproses dan menghasilkan teks mirip manusia.
Wedbush menyoroti bahwa Gemini, yang merupakan produk LLM andalan Google, diperkirakan akan menjadi mitra AI eksklusif bagi Apple Inc.. Kemitraan dengan ekosistem perangkat Apple yang luas ini diprediksi akan menjadi katalis utama pendapatan Google di masa depan.
Selain itu, Guggenheim juga memberikan pandangan positif terkait pertumbuhan bisnis komputasi awan (cloud) Google. Pada 1 Desember, firma investasi tersebut mencatat adanya percepatan dalam pertumbuhan backlog cloud, yaitu pesanan layanan yang telah diterima namun belum dikerjakan atau ditagihkan.
Guggenheim menilai pasar saat ini masih memandang rendah potensi pendapatan Google Cloud hingga selisih sebesar $40 miliar dari nilai wajarnya.
Dominasi YouTube dan adopsi platform Gemini yang meningkat juga disebut sebagai pendorong utama. Bank of America (BofA) turut menambahkan pada 1 Desember bahwa cip AI kustom milik Google akan memberikan keuntungan signifikan bagi mitranya, Broadcom Inc., seiring peningkatan pengiriman unit pada 2026 dan 2027.
Target Harga Terbaru dari Para Analis
Dukungan dari institusi keuangan terlihat jelas dari revisi target harga saham GOOGL yang dilakukan secara beruntun. Beberapa firma investasi besar telah memperbarui rekomendasi mereka dengan mempertahankan rating "Buy" atau beli. Langkah ini menunjukkan keyakinan kuat terhadap prospek saham tersebut.
Pada tanggal 2 Desember, Arete Research menaikkan target harga mereka secara signifikan dari $300 menjadi $380 per lembar saham. Di hari yang sama, HSBC juga melakukan penyesuaian target harga dari $335 menjadi $370 sembari menegaskan kembali rekomendasi beli mereka.
Guggenheim, sehari sebelumnya, telah lebih dulu menaikkan perkiraan harga mereka dari $330 menjadi $375. Sementara itu, RBC memilih untuk mempertahankan target harga di angka $315 dengan tetap memberikan rating beli.
Rentang target harga baru ini mengindikasikan bahwa para analis melihat adanya ruang pertumbuhan yang substansial dari harga perdagangan saat ini di level $316,74.
Referensi:
- Finbold, Analysts set Google (GOOGL) stock price target. Diakses pada 4 Desember 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











