Dalam dunia trading opsi, harga kontrak tidak hanya bergerak karena naik-turunnya harga saham, tetapi juga karena berjalannya waktu. Fenomena ini dikenal sebagai time decay, dan menjadi salah satu faktor paling penting yang membedakan opsi dari saham biasa.
Bagi trader, memahami bagaimana waktu memengaruhi nilai opsi adalah kunci untuk menghindari kerugian pasif dan memanfaatkan peluang dari sisi lain pasar.
Apa Itu Time Decay?
Time decay adalah proses penurunan nilai (premium) opsi seiring berjalannya waktu, meskipun harga aset dasarnya tidak berubah. Dalam istilah teknis, efek ini diukur oleh metrik theta.
Melansir Investopedia, theta menunjukkan berapa banyak nilai opsi berkurang setiap hari mendekati tanggal kedaluwarsa, dengan asumsi faktor lain (harga saham, volatilitas, suku bunga) tetap sama.
Secara sederhana:
- Jika opsi memiliki theta = -0,05, artinya nilai opsi turun $0,05 per hari karena waktu.
- Semakin dekat tanggal kedaluwarsa, semakin cepat nilai opsi tergerus.
Inilah sebabnya banyak trader opsi menyebut waktu sebagai “musuh terbesar” bagi pemegang posisi long.
Mengapa Time Decay Terjadi
Nilai sebuah opsi terdiri dari dua komponen utama:
- Intrinsic value – nilai sebenarnya jika opsi dieksekusi sekarang.
- Extrinsic value (time value) – nilai tambahan yang mencerminkan kemungkinan harga akan bergerak menguntungkan di masa depan.
Time decay bekerja hanya pada extrinsic value. Semakin sedikit waktu tersisa, semakin kecil peluang harga bergerak ke arah yang menguntungkan, sehingga premi opsi menurun secara alami.
Contoh:
Bayangkan kamu membeli call option saham Apple (AAPL) dengan strike price $180, kedaluwarsa dalam 30 hari.
- Saat ini harga AAPL = $182, premi opsi = $5 (di mana $2 intrinsic + $3 extrinsic).
- Jika harga AAPL tetap $182 setelah 15 hari, premi opsi mungkin turun menjadi $3,50 karena extrinsic value terkikis waktu.
Dalam contoh ini, kamu tidak rugi karena arah harga salah, tapi karena waktu berjalan.
Karakteristik Time Decay
Time decay tidak linear. Artinya, nilai opsi tidak berkurang dengan kecepatan yang sama setiap hari.
- Masih lambat di awal masa berlaku opsi.
- Meningkat drastis di 30 hari terakhir sebelum kedaluwarsa.
Kurva penurunan nilai biasanya berbentuk melengkung (eksponensial). Opsi yang mendekati expiration date bisa kehilangan 50–70% nilai waktu hanya dalam beberapa hari.
Faktor yang Mempengaruhi Time Decay
Beberapa kondisi membuat laju penurunan nilai opsi berbeda dari satu kontrak ke kontrak lainnya:
- Waktu tersisa sampai expiration
- Semakin pendek waktunya, semakin besar pengaruh time decay harian.
- Volatilitas pasar
- Volatilitas tinggi memperlambat efek time decay, karena peluang pergerakan besar masih ada.
- Volatilitas rendah mempercepat penurunan nilai waktu.
- Posisi opsi terhadap harga aset (moneyness)
- At-the-money (ATM): memiliki time value paling besar dan paling cepat tergerus.
- Out-of-the-money (OTM): time value-nya kecil, tapi bisa lenyap sepenuhnya saat mendekati expiration.
- In-the-money (ITM): sebagian besar nilainya sudah intrinsic, jadi efek time decay relatif lebih kecil.
Strategi Mengatasi Efek Time Decay
Time decay bisa jadi musuh atau sekutu, kata Nasdaq, tergantung posisi kamu di pasar.
1. Gunakan posisi short untuk memanfaatkan time decay
Trader yang menjual opsi (option writer) justru diuntungkan karena nilai kontrak yang mereka jual turun seiring waktu. Contoh strategi: covered call, cash-secured put, atau credit spread.
2. Pilih opsi dengan waktu lebih panjang (LEAPS)
Jika kamu membeli opsi untuk jangka menengah-panjang, pilih opsi dengan expiration lebih jauh. Theta-nya lebih kecil, sehingga nilainya tidak cepat tergerus setiap hari.
3. Gunakan opsi dekat expiration untuk strategi jangka pendek
Untuk strategi cepat seperti day trading atau momentum play, time decay yang tinggi bisa jadi tidak relevan karena posisi ditutup dalam waktu singkat.
4. Perhatikan volatilitas sebelum membeli opsi
Membeli opsi saat implied volatility tinggi bisa membuat kamu terkena “double hit”: volatilitas turun dan waktu berjalan — keduanya menurunkan nilai opsi.
5. Kombinasikan dengan delta dan gamma
Trader profesional melihat hubungan antara delta, gamma, dan theta untuk mengetahui apakah opsi akan kehilangan nilai dengan cepat atau lambat saat harga bergerak.
Kenapa Time Decay Penting untuk Trader Opsi?
- Menentukan kapan masuk dan keluar posisi
Trader opsi harus memperhitungkan waktu secara strategis, bukan hanya arah harga. - Membantu memilih strike dan expiration terbaik
Dengan memahami theta, kamu tahu kapan kontrak menjadi terlalu “mahal” karena nilai waktunya menipis. - Mengatur ekspektasi profit realistis
Tidak semua opsi bisa memberikan keuntungan besar, terutama jika kamu melawan efek waktu tanpa manajemen posisi yang jelas.
Kesimpulan
Time decay adalah penurunan alami nilai opsi akibat berjalannya waktu, yang diukur dengan theta. Efeknya paling besar mendekati tanggal kedaluwarsa dan sangat berpengaruh pada strategi long options.
Memahami bagaimana waktu mengikis nilai opsi adalah bagian penting dari kesuksesan dalam trading derivatif. Kamu bisa mengubah musuh menjadi sekutu, dengan strategi yang memanfaatkan waktu di pihakmu.
Kalau kamu ingin menerapkan strategi opsi dan memantau efek time decay secara langsung, temukan dan beli lebih dari 600+ options di Gotrade.
Rasakan pengalaman trading opsi global dengan data real-time, modal mulai dari $1, dan eksekusi yang praktis.
FAQ
Apa itu time decay dalam opsi?
Time decay adalah penurunan nilai opsi seiring waktu, diukur menggunakan theta.
Kapan time decay paling cepat?
Biasanya di 30 hari terakhir sebelum kedaluwarsa, terutama untuk opsi at-the-money.
Apakah time decay bisa dihindari?
Tidak bisa dihindari, tapi bisa dikontrol dengan memilih waktu kedaluwarsa lebih panjang atau menjual opsi.
Bagaimana cara memanfaatkan time decay?
Dengan menggunakan strategi short seperti covered call atau credit spread untuk memperoleh keuntungan dari penyusutan nilai opsi.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
