The Fed Usul Aturan Baru Stress Test Bank Jadi Transparan

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), baru saja mengusulkan perubahan besar pada aturan main untuk industri perbankan pada hari Jumat (27/10).

Fokus utamanya adalah stress test bank. Ini adalah sebuah simulasi krisis tahunan yang wajib dijalani bank-bank besar.

Tujuan stress test adalah untuk menguji apakah sebuah bank memiliki capital buffer (modal penyangga) yang cukup kuat untuk bertahan jika skenario ekonomi terburuk terjadi, misalnya resesi parah.

Selama ini, cara The Fed menghitung hasil tes tersebut sering dianggap sebagai "kotak hitam" yang misterius.

Kini, The Fed berencana membuka formula tersebut. Berdasarkan proposal baru, mereka akan mengungkapkan faktor, persamaan, dan variabel yang digunakan dalam model penilaian mereka sebelum tes dimulai, seperti dilaporkan oleh Banking Dive.

Mengapa Transparansi Menjadi Isu Besar?

Selama bertahun-tahun, bank dan kelompok industri mengeluhkan bahwa proses stress test tidak transparan. Mereka tidak tahu pasti bagaimana mereka dinilai, yang membuat perencanaan modal jangka panjang menjadi sulit.

Michelle Bowman, wakil ketua pengawasan The Fed, mengkritik sistem yang ada. Ia menyatakan bahwa tes tersebut "beroperasi dengan transparansi terbatas" dan "volatilitas dari tahun ke tahun yang tidak masuk akal," menurut kutipannya di Banking Dive.

Bowman menambahkan bahwa kurangnya transparansi ini "dapat menyebabkan ketidakpastian bagi bank dalam perencanaan modal."

Masalah ini begitu serius sehingga tahun lalu, beberapa kelompok industri besar termasuk American Bankers Association (ABA) dan Bank Policy Institute (BPI) sempat menggugat The Fed. Mereka berpendapat The Fed melanggar hukum karena tidak membuka model tes mereka untuk komentar publik.

Setelah proposal baru ini diumumkan, ABA dan BPI merilis pernyataan bersama. Mereka menyebut hari itu sebagai "hari yang baik untuk supremasi hukum... dan pertumbuhan ekonomi."

Tidak Semua Setuju Keterbukaan Itu Baik

Meski transparansi terdengar positif, ada kekhawatiran bahwa langkah ini justru bisa melemahkan sistem keuangan.

Michael Barr, salah satu gubernur The Fed, adalah satu-satunya pejabat yang menentang proposal ini. Ia khawatir keterbukaan ini akan membuat tes menjadi terlalu mudah ditebak.

Kekhawatiran utamanya adalah bank bisa "mengakali" sistem (gaming the system) jika mereka tahu persis apa yang akan diuji.

Menurut Barr, seperti dilaporkan Banking Dive, perubahan ini "berisiko mengubah stress test menjadi latihan yang kaku" dan dapat "menyebabkan proyeksi yang terlalu optimistis."

Meski ada perdebatan internal, proposal ini tetap lolos dengan dukungan dari mayoritas pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell.

Gubernur The Fed lainnya, Christopher Waller, mengatakan proposal ini akan "meningkatkan akuntabilitas" dan "membangun kepercayaan terhadap keadilan proses."

Proposal ini sekarang terbuka untuk komentar publik hingga 22 Januari 2026. Hasil akhirnya akan menentukan bagaimana keseimbangan antara transparansi dan ketatnya pengawasan bank di AS di masa depan.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade