Soft Landing vs Hard Landing: Arti, Contoh, Dampak

Dalam dunia ekonomi makro, istilah soft landing dan hard landing sering muncul saat bank sentral seperti The Fed berusaha mengendalikan inflasi tanpa membuat resesi.

Kedua istilah ini menggambarkan hasil akhir dari kebijakan pengetatan moneter, apakah ekonomi mampu melambat dengan terkendali atau justru jatuh tajam.

Memahami perbedaan soft landing vs hard landing penting bagi investor, karena arah kebijakan suku bunga dan respons ekonomi dapat memengaruhi pergerakan pasar saham, obligasi, dan nilai tukar global.

Apa Itu Soft Landing dan Hard Landing?

Soft landing adalah

Soft landing terjadi ketika bank sentral berhasil menurunkan inflasi tanpa membuat ekonomi masuk ke jurang resesi. Artinya, aktivitas ekonomi melambat, pertumbuhan menurun, tetapi masih positif, dan tingkat pengangguran tidak naik drastis.

Melansir Investopedia, kondisi ini adalah skenario ideal bagi pembuat kebijakan. The Fed biasanya menaikkan suku bunga secara bertahap untuk menekan inflasi, sambil memastikan konsumsi dan investasi tidak jatuh terlalu dalam.

Hard landing adalah

Sebaliknya, hard landing terjadi ketika pengetatan moneter justru terlalu agresif, menyebabkan perlambatan ekonomi yang tajam dan berujung pada resesi. Produksi turun, pengangguran meningkat, dan daya beli masyarakat menurun signifikan.

Dalam skenario ini, bank sentral biasanya “terlambat menginjak rem,” membuat pasar saham mengalami koreksi besar karena investor mengantisipasi penurunan laba perusahaan.

Fungsi Soft Landing dan Hard Landing

Menggambarkan efektivitas kebijakan moneter

Soft atau hard landing menunjukkan seberapa baik bank sentral menavigasi keseimbangan antara pertumbuhan dan inflasi. Skenario soft landing berarti kebijakan berjalan efektif, sedangkan hard landing mencerminkan kesalahan perhitungan yang bisa berujung pada krisis ekonomi.

Menentukan arah pasar saham dan obligasi

Investor sangat memperhatikan tanda-tanda arah landing ekonomi. Jika pasar melihat potensi soft landing, saham cenderung menguat karena prospek laba perusahaan tetap stabil.

Namun, menurut Yield Street, jika tanda-tanda hard landing muncul, aset berisiko biasanya terkoreksi tajam sementara investor beralih ke obligasi pemerintah atau aset safe haven seperti emas dan dolar AS.

Sinyal Perbedaan Soft Landing vs Hard Landing

Pertumbuhan ekonomi

  • Soft landing: Pertumbuhan masih positif di kisaran 1–2%. Aktivitas sektor jasa dan manufaktur melambat tapi tidak kolaps.
  • Hard landing: PDB turun dua kuartal berturut-turut, menandakan resesi resmi. Produksi industri dan konsumsi ritel jatuh tajam.

Inflasi dan suku bunga

  • Soft landing: Inflasi turun bertahap seiring penyesuaian permintaan, tanpa perlu menaikkan suku bunga terlalu tinggi.
  • Hard landing: Inflasi memang terkendali, tapi biaya pinjaman tinggi menekan ekonomi terlalu keras hingga kontraksi terjadi.

Pasar tenaga kerja

  • Soft landing: Pengangguran naik sedikit karena penyesuaian di sektor tertentu, tetapi masih di bawah 5%.
  • Hard landing: Pengangguran melonjak, perusahaan memangkas tenaga kerja besar-besaran untuk bertahan di tengah turunnya permintaan.

Performa pasar saham

  • Soft landing: Saham defensif dan sektor keuangan cenderung stabil. Investor melihat peluang jangka panjang karena ekonomi tetap tumbuh.
  • Hard landing: Saham siklikal seperti industri dan teknologi terpukul. Indeks utama seperti S&P 500 bisa turun tajam karena laba menurun.

Contoh Kasus dalam Sejarah

Soft landing (1994–1995)

Pada era Ketua The Fed Alan Greenspan, inflasi berhasil ditekan tanpa menciptakan resesi. Suku bunga dinaikkan secara bertahap, dan pasar saham AS tetap tumbuh setelah sempat terkoreksi singkat.

Hard landing (1980–1982)

Ketika inflasi mencapai dua digit, Ketua The Fed Paul Volcker menaikkan suku bunga hingga di atas 20%. Hasilnya, inflasi turun drastis tetapi AS jatuh ke dalam resesi parah, dengan pengangguran menyentuh 10%.

Dampak ke Pasar Saham dan Investasi

Skenario soft landing

Pasar saham biasanya bereaksi positif. Likuiditas tetap cukup, laba perusahaan stabil, dan kepercayaan konsumen tidak turun tajam. Sektor seperti teknologi, keuangan, dan konsumsi sering menjadi pemenang.

Obligasi juga cenderung menguat karena ekspektasi inflasi yang lebih rendah mendorong turunnya yield. Investor global melihat periode ini sebagai kesempatan membangun portofolio jangka panjang.

Skenario hard landing

Sebaliknya, ketika ekonomi memasuki resesi, pasar saham bisa jatuh signifikan karena investor menjual aset berisiko. Harga komoditas menurun, permintaan global melemah, dan investor beralih ke aset aman seperti Treasury AS.

Dalam kondisi ini, investor yang tidak mempersiapkan strategi diversifikasi bisa mengalami penurunan portofolio besar.

Strategi Menghadapi Ketidakpastian

Diversifikasi lintas sektor

Gabungkan saham defensif (consumer staples, kesehatan) dengan saham pertumbuhan untuk menjaga keseimbangan saat ekonomi berfluktuasi.

Pantau kebijakan The Fed

Perubahan nada dalam pidato pejabat The Fed sering kali menjadi sinyal awal apakah arah ekonomi akan menuju soft atau hard landing.

Pegang sebagian aset safe haven

Emas, obligasi jangka pendek, atau ETF berbasis dolar dapat membantu melindungi nilai portofolio saat volatilitas meningkat.

Fokus pada kualitas fundamental

Saat ekonomi tidak pasti, perusahaan dengan arus kas kuat, margin tinggi, dan utang rendah biasanya lebih tahan terhadap gejolak pasar.

Kesimpulan

Soft landing vs hard landing menggambarkan dua skenario berbeda dari hasil kebijakan moneter. Soft landing adalah kondisi di mana inflasi terkendali tanpa memicu resesi, sementara hard landing adalah perlambatan ekonomi tajam yang berujung pada kontraksi.

Dengan memantau data ekonomi, kebijakan bank sentral, dan kondisi pasar global, kamu bisa menyesuaikan portofolio dengan lebih bijak.

Nah, kembangkan dan diversifikasi portofoliomu lewat aplikasi Gotrade. Dapatkan kesempatan beli berbagai instrumen dari Saham AS dari 1 Dolar USD, memilih 600+ options, hingga ETF dengan biaya rendah.

FAQ

Apa bedanya soft landing dan hard landing?
Soft landing adalah perlambatan ekonomi terkendali tanpa resesi, sementara hard landing adalah penurunan tajam yang menyebabkan kontraksi ekonomi.

Bagaimana dampaknya terhadap pasar saham?
Soft landing biasanya mendukung kenaikan harga saham, sedangkan hard landing menekan pasar karena laba perusahaan turun dan risiko resesi meningkat.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade