Di dunia investasi modern, banyak produk keuangan dirancang untuk menawarkan return tinggi di tengah volatilitas pasar. Salah satu instrumen yang sering menarik perhatian investor berpengalaman adalah reverse convertible.
Jenis structured product ini menggabungkan karakteristik antara obligasi dan opsi saham. Meski menawarkan potensi imbal hasil menarik, produk ini juga membawa risiko yang tidak kecil.
Artikel ini akan membahas apa itu reverse convertible, bagaimana cara kerjanya, serta risiko dan keunggulannya bagi investor yang ingin memahami instrumen hibrida ini secara lebih dalam.
Pengertian Reverse Convertible
Reverse convertible adalah produk hybrid investment yang memberikan investor kupon atau bunga tetap yang tinggi, tetapi dengan risiko bahwa pokok investasinya bisa dikonversi menjadi saham apabila harga saham yang menjadi dasar (underlying asset) turun di bawah batas tertentu.
Melansir Investopedia, reverse convertible termasuk jenis structured note yang diterbitkan oleh lembaga keuangan. Produk ini mengombinasikan obligasi jangka pendek dengan opsi jual (put option) yang dijual kepada penerbit.
Dengan kata lain, investor meminjamkan uang kepada bank (seperti membeli obligasi) dan menerima bunga tinggi. Namun, sebagai imbalannya, investor setuju untuk menanggung risiko jika harga saham yang menjadi acuan jatuh terlalu dalam.
Cara Kerja Reverse Convertible
Untuk memahami mekanismenya, bayangkan investor membeli reverse convertible senilai $1.000 dengan jangka waktu 6 bulan, berbasis saham perusahaan XYZ.
Detailnya sebagai berikut:
- Kupon tahunan: 12% (dibayar prorata selama tenor 6 bulan)
- Harga saham acuan saat pembelian: $100
- Tingkat pelindung (knock-in level): 80% dari harga awal ($80)
Selama periode investasi, investor menerima bunga tetap sebesar 12% per tahun. Namun, hasil akhir tergantung pada kinerja saham XYZ:
- Jika harga saham tetap di atas $80 saat jatuh tempo, investor menerima kembali pokok $1.000 ditambah bunga yang sudah dibayarkan.
- Jika harga saham turun di bawah $80, investor tidak menerima uang tunai, melainkan saham XYZ dengan nilai ekuivalen $1.000.
Artinya, jika harga saham turun tajam, investor bisa mengalami kerugian modal karena nilai saham yang diterima lebih rendah dari nilai awal investasi.
Kenapa Reverse Convertible Menawarkan Imbal Hasil Tinggi
Imbal hasil tinggi pada reverse convertible bukan datang gratis, melainkan kompensasi atas risiko yang ditanggung investor. Penerbit produk memperoleh keuntungan dari put option yang dijual investor (secara tidak langsung), sehingga dapat memberikan kupon lebih besar daripada obligasi biasa.
Semakin tinggi volatilitas saham acuan, semakin tinggi pula kupon yang ditawarkan, karena risiko penurunan harga juga semakin besar. Inilah sebabnya produk ini biasanya populer saat pasar sedang tidak pasti atau ketika investor mencari alternatif dengan yield di atas rata-rata pasar obligasi.
Risiko Utama Reverse Convertible
Walau terdengar menarik, reverse convertible mengandung beberapa risiko signifikan yang harus dipahami investor.
- Risiko pasar saham: Jika harga saham acuan jatuh di bawah tingkat pelindung (knock-in level), investor dapat mengalami kerugian besar karena menerima saham yang nilainya jauh lebih rendah.
- Risiko emiten: Sebagai structured note, reverse convertible diterbitkan oleh lembaga keuangan. Jika penerbit gagal bayar (default), investor bisa kehilangan seluruh dana, terlepas dari kinerja saham acuan.
- Tidak ada potensi keuntungan tambahan: Berbeda dari investasi langsung di saham, investor tidak menikmati kenaikan harga saham di atas harga awal. Return dibatasi hanya pada bunga tetap.
- Likuiditas rendah: Produk ini umumnya tidak diperdagangkan secara luas di pasar sekunder. Jika investor ingin menjual sebelum jatuh tempo, mungkin sulit menemukan pembeli dengan harga wajar.
Contoh Kasus di Pasar Global
Menurut laporan FINRA Investor Education Foundation, reverse convertible sempat populer pada 2007–2009 karena menawarkan kupon hingga 15–18% per tahun saat suku bunga global sangat rendah.
Namun, banyak investor ritel mengalami kerugian besar ketika harga saham acuan seperti Citigroup dan General Motors anjlok tajam selama krisis keuangan global.
Sejak itu, regulator memperingatkan bahwa reverse convertible hanya cocok untuk investor dengan pemahaman mendalam tentang derivatif dan toleransi risiko tinggi.
Siapa yang Cocok dengan Reverse Convertible?
Instrumen ini tidak cocok untuk semua orang. Reverse convertible umumnya hanya disarankan untuk:
- Investor berpengalaman yang memahami risiko opsi dan produk terstruktur.
- Mereka yang bersedia menukar potensi keuntungan besar dengan pendapatan kupon tetap.
- Investor yang percaya bahwa harga saham acuan akan stabil atau sedikit naik dalam jangka pendek.
Jika digunakan dengan hati-hati, produk ini bisa menjadi alat diversifikasi pendapatan tetap alternatif dalam portofolio berisiko tinggi.
Kesimpulan
Reverse convertible menawarkan kombinasi menarik antara fixed income dan eksposur saham, dengan imbal hasil tinggi sebagai kompensasi atas risiko signifikan.
Namun, produk ini bukan untuk semua orang, terutama bagi investor yang tidak siap menghadapi potensi kehilangan pokok investasi.
Sebelum berinvestasi, pastikan kamu memahami struktur, skenario risiko, dan profil penerbit produk.
Jika kamu ingin mulai memahami berbagai instrumen global, terlebih dari pasar Amerika, dengan lebih cerdas dan transparan, mulai investasi lewat Gotrade sekarang.
Pelajari cara berinvestasi di saham, ETF, dan produk keuangan dunia dengan pemahaman profesional. Download aplikasinya, lalu sign up dan deposit hari ini!
FAQ
Apa itu reverse convertible?
Reverse convertible adalah produk terstruktur yang menawarkan bunga tetap tinggi, tetapi bisa mengonversi pokok investasi menjadi saham jika harga saham acuan turun di bawah batas tertentu.
Apa perbedaan reverse convertible dengan obligasi biasa?
Obligasi biasa menjamin pengembalian pokok, sedangkan reverse convertible berisiko kehilangan pokok jika saham acuan turun tajam.
Mengapa kupon reverse convertible tinggi?
Karena investor menanggung risiko pasar saham melalui struktur derivatif yang melekat pada produk ini.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.