Put Call Ratio (PCR): Arti, Cara Intepretasi, dan Kapan Dipakai

Dalam dunia trading, banyak indikator teknikal dan psikologis yang digunakan untuk membaca arah pergerakan harga. Salah satu indikator populer adalah put call ratio (PCR). Angka ini sering dipakai investor institusi maupun trader ritel untuk menilai market sentiment atau suasana hati pasar, apakah cenderung optimis (bullish) atau pesimis (bearish).

Memahami put call ratio sangat penting jika kamu ingin meningkatkan kualitas analisis sentimen pasar. Berikut Gotrade sudah mempersiapkan penjelasan tentang definisi PCR, cara menghitungnya, interpretasi bullish/bearish, hingga contoh kasus nyata di pasar saham.

Apa Itu Put Call Ratio?

Put call ratio adalah indikator yang membandingkan volume atau open interest kontrak opsi put dengan opsi call dalam periode tertentu.

Melansir Investopedia, rumus sederhananya:

PCR = Volume Put Options ÷ Volume Call Options

  • Put option artinya memberi hak untuk menjual saham di harga tertentu. Biasanya dibeli saat investor pesimis (bearish).
  • Call option adalah memberi hak untuk membeli saham di harga tertentu. Biasanya dibeli saat investor optimis (bullish).

Dengan kata lain, PCR membantu membaca apakah pasar lebih banyak membeli opsi untuk melindungi diri dari penurunan (put) atau lebih percaya harga akan naik (call).

Cara Menginterpretasi Put Call Ratio

Interpretasi PCR tidak bisa dilakukan secara kaku. Angka tertentu bisa memiliki arti berbeda tergantung konteks pasar, mengutip Groww. Namun, ada pedoman umum yang sering digunakan:

1. PCR rendah (di bawah 0,7)

  • Artinya, volume call jauh lebih tinggi dibanding put.
  • Mengindikasikan sentimen bullish karena investor lebih banyak bertaruh harga akan naik.
  • Namun, jika terlalu rendah, bisa juga menandakan pasar terlalu optimis (overbought).

2. PCR sedang (sekitar 0,7 – 1,0)

  • Menunjukkan kondisi seimbang antara put dan call.
  • Pasar berada pada level netral, tidak ada arah dominan.

3. PCR tinggi (di atas 1,0)

  • Volume put lebih besar dibanding call.
  • Biasanya mengindikasikan sentimen bearish, investor khawatir harga akan turun.
  • Namun, jika terlalu tinggi, bisa juga menandakan pasar terlalu pesimis (oversold), sehingga justru ada potensi rebound.

Kapan Put Call Ratio Dianggap Bullish atau Bearish?

Sinyal Bullish

  • PCR rendah: mayoritas investor membeli call karena yakin harga akan naik.
  • PCR sangat tinggi: bisa juga dianggap sinyal kontrarien (contrarian indicator), yaitu pasar terlalu pesimis sehingga justru bisa berbalik naik.

Sinyal Bearish

  • PCR tinggi: mayoritas investor membeli put, menandakan kekhawatiran harga turun.
  • PCR sangat rendah: bisa jadi sinyal overconfidence pasar, sehingga rawan koreksi.

Dengan demikian, PCR tidak hanya membaca arah tren, tetapi juga membantu menilai apakah pasar sedang berada di titik ekstrem.

Contoh Kasus Penggunaan Put Call Ratio

Kasus 1: Pasar saat krisis 2008

Pada puncak krisis finansial, PCR melonjak sangat tinggi karena investor panik membeli put untuk melindungi portofolio. Namun, angka ekstrem itu kemudian diikuti rebound ketika The Fed mengumumkan quantitative easing.

Kasus 2: Rally teknologi 2020–2021

PCR cenderung rendah karena investor berbondong-bondong membeli call pada saham teknologi seperti Tesla, Amazon, dan Nvidia. Sentimen bullish ini mendorong reli besar, tetapi kemudian diikuti koreksi ketika valuasi dianggap terlalu mahal.

Kasus 3: S&P 500 2022

Ketika inflasi melonjak dan The Fed menaikkan suku bunga, PCR naik tajam. Hal ini menunjukkan market sentiment bearish. Namun, trader kontrarien melihatnya sebagai peluang karena pesimisme ekstrem biasanya diikuti pemulihan.

Kelebihan Put Call Ratio

  • Mudah dipahami: hanya membandingkan volume put dan call.
  • Indikator sentimen efektif: membantu membaca optimisme atau pesimisme pasar.
  • Bisa dipakai kontrarien: angka ekstrem dapat menjadi sinyal berlawanan arah.
  • Relevan di pasar opsi besar: khususnya indeks S&P 500 dan saham-saham populer.

Keterbatasan Put Call Ratio

  • Tidak absolut: angka yang sama bisa punya arti berbeda tergantung kondisi pasar.
  • Dipengaruhi hedging institusional: banyak investor besar menggunakan put bukan untuk spekulasi, tapi sekadar lindung nilai (hedging).
  • Bersifat jangka pendek: lebih berguna untuk membaca arah sentimen beberapa hari atau minggu, bukan tren jangka panjang.
  • Butuh konfirmasi indikator lain: sebaiknya dipadukan dengan analisis teknikal, volume, atau indikator volatilitas (seperti VIX).

Cara Praktis Menggunakan PCR Untuk Trader Ritel

  1. Gunakan sebagai barometer sentimen: jadikan PCR untuk membaca kondisi psikologis pasar.
  2. Perhatikan level ekstrem: PCR sangat tinggi atau sangat rendah bisa jadi sinyal potensi pembalikan.
  3. Kombinasikan dengan analisis teknikal: misalnya, cek level support/resistance sebelum ambil keputusan.
  4. Fokus pada indeks besar: PCR indeks S&P 500 atau Nasdaq lebih akurat dibanding saham individual.
  5. Tetap disiplin risiko: jangan hanya mengandalkan PCR, tetap gunakan stop loss dan money management.

Kesimpulan

Put call ratio adalah indikator penting untuk membaca market sentiment dengan membandingkan volume put dan call options. PCR bisa menjadi sinyal bullish atau bearish tergantung konteks, dan sering digunakan sebagai alat kontrarien ketika angka berada di level ekstrem.

Meskipun bermanfaat, PCR bukanlah alat ajaib. Trader sebaiknya menggunakannya bersama indikator lain dan tetap disiplin mengelola risiko. Dengan memahami analisis sentimen pasar lewat PCR, kamu bisa mengambil keputusan trading lebih bijak.

Setelah memahami indikator market sentiment tersebut, berarti kamu sudah siap untuk beli saham populer Amerika lewat Gotrade. Cukup dengan modal 1 Dolar AS, kamu sudah bisa membeli saham Apple, Tesla, bahkan Microsoft, lho!

Yuk, mulai beli saham hari ini lewat aplikasi Gotrade dan kembangkan portofolio globalmu!

FAQ

Apa itu put call ratio?
Put call ratio adalah indikator yang membandingkan volume opsi put dengan call untuk membaca arah sentimen pasar.

Apakah PCR selalu akurat memprediksi pasar?
Tidak selalu. PCR harus digunakan bersama indikator lain karena angka tinggi atau rendah bisa punya arti berbeda tergantung situasi.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade