Pernah memperhatikan bagaimana harga saham sering berhenti atau berbalik di angka seperti 100, 500, atau 1.000? Fenomena ini dikenal sebagai psychological level saham dan menjadi bagian penting dari analisis teknikal karena mencerminkan perilaku kolektif trader dan investor.
Level-level angka bulat ini sering berfungsi sebagai support atau resistance alami di pasar. Sehingga banyak trader menempatkan order beli atau jual di sekitar area tersebut.
Untuk bantu kamu memahaminya, simak penjelasan Gotrade berikut ini.
Apa Itu Psychological Level Saham?
Psychological level saham adalah area harga yang berakhir pada angka bulat (seperti 50, 100, 500, 1.000, 10.000, dan seterusnya) yang secara alami menarik perhatian pelaku pasar.
Level ini dianggap penting bukan hanya karena faktor teknikal, tetapi juga dampak psikologis di baliknya.
Melansir IronFX, ketika banyak trader menempatkan buy order di harga 100, misalnya, terbentuklah support kuat karena minat beli terkonsentrasi.
Sebaliknya, ketika harga mendekati 1.000 dan banyak investor ingin take profit, terbentuklah resistance psikologis.
Fenomena ini terlihat jelas di berbagai pasar global, dari saham, indeks, hingga forex.
Contoh nyata: Saham Tesla (TSLA) beberapa kali tertahan di sekitar $300 dan $1.000, dua angka bulat yang menjadi titik psikologis penting.
Mengapa Angka Bulat Begitu Berpengaruh
1. Kebiasaan manusia berpikir dalam angka bulat
Secara psikologis, manusia lebih mudah mengingat dan menilai angka bulat. Karena itu, banyak trader dan analis menggunakan angka seperti 100 atau 1.000 sebagai acuan target harga atau stop loss.
2. Penempatan order otomatis di area tersebut
Banyak sistem trading atau algorithmic trading juga diprogram menempatkan order di level angka bulat karena dianggap titik penting secara historis. Akibatnya, volume transaksi meningkat drastis di sekitar level-level itu.
3. Efek “self-fulfilling prophecy”
Semakin banyak trader percaya bahwa level 1.000 adalah resistance, semakin besar kemungkinan harga benar-benar berhenti di sana. Kepercayaan kolektif menciptakan realitas pasar yang memperkuat level psikologis tersebut.
4. Digunakan oleh institusi besar
Melansir Corporate Finance Institute, institusi keuangan sering menempatkan order dalam jumlah besar di level psikologis karena area ini cenderung memiliki likuiditas tinggi, artinya mudah dieksekusi tanpa mengganggu harga terlalu jauh.
Contoh Reaksi Pasar di Level Psikologis
1. Reaksi pantulan di level support
Misalnya, harga saham AAPL turun ke $150 lalu memantul. Ketika harga mendekati angka bulat seperti $150, banyak pelaku pasar menganggapnya "harga murah", sehingga order beli meningkat dan mendorong harga naik.
2. Reaksi penolakan di resistance
Sebaliknya, jika harga saham mendekati $200 dan banyak investor mulai profit taking, area itu bisa menjadi resistance kuat yang menahan kenaikan harga sementara waktu.
3. Breakout dengan volume tinggi
Jika harga berhasil menembus level psikologis penting (misalnya dari $100 ke $101) disertai lonjakan volume, sering kali tren baru dimulai karena trader melihatnya sebagai tanda kekuatan pasar.
Strategi Trading di Sekitar Level Psikologis
1. Entry di dekat support psikologis
Gunakan area angka bulat bawah (misal Rp1.000, Rp5.000, atau $100) untuk mencari entry saat harga memantul dengan volume meningkat.
Konfirmasi dengan indikator seperti RSI (oversold) atau candlestick bullish (hammer, engulfing).
2. Entry setelah breakout resistance
Tunggu konfirmasi breakout valid di atas level psikologis dengan volume tinggi. Hindari masuk sebelum breakout terkonfirmasi agar tidak terjebak false breakout.
3. Exit bertahap di level resistance
Gunakan angka bulat di atas sebagai target take profit. Contoh: Jika beli di Rp4.700, bisa rencanakan exit di Rp4.950–Rp5.000. Gunakan scaling out untuk mengunci sebagian profit.
4. Gunakan level psikologis bersama garis support dan resistance teknikal
Gabungkan dengan garis tren, moving average, atau Fibonacci retracement untuk memperkuat validitas area tersebut.
5. Manfaatkan volume untuk konfirmasi
Volume meningkat saat harga mendekati angka bulat, tanda akumulasi atau distribusi sedang terjadi. Volume menurun menunjukkan potensi konsolidasi atau jeda tren.
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Level Psikologis
1. Masuk tanpa konfirmasi sinyal
Banyak trader langsung masuk hanya karena harga mendekati angka bulat. Padahal, tanpa volume atau pola candlestick yang mendukung, sinyalnya belum valid.
2. Salah menganggap setiap angka bulat penting
Tidak semua angka bulat punya bobot sama. Level 1.000 atau 10.000 lebih kuat daripada 100 atau 1.100 karena lebih banyak trader memperhatikan area tersebut.
3. Mengabaikan faktor tren besar
Level psikologis bisa ditembus dengan mudah saat tren makro sangat kuat. Pastikan tetap mengikuti arah tren utama agar tidak melawan arus.
Kesimpulan
Psychological level saham adalah area harga penting yang terbentuk karena perilaku kolektif pasar terhadap angka bulat. Level ini sering berfungsi sebagai support atau resistance alami, dan memahami reaksi pasar di area ini membantu trader menentukan entry dan exit lebih presisi.
Latih kemampuan membaca level psikologis dan kombinasikan dengan analisis tren langsung di Gotrade, aplikasi investasi global tempat kamu bisa melihat grafik real-time, volume, dan pola harga secara komprehensif.
FAQ
1. Apakah semua angka bulat bisa dianggap psychological level?
Tidak. Hanya angka besar yang sering jadi titik perhatian, seperti 100, 500, 1.000, atau 10.000.
2. Bagaimana tahu apakah level psikologis akan bertahan?
Perhatikan volume dan reaksi harga di sekitar level tersebut. Jika muncul pantulan kuat atau penolakan berulang, kemungkinan besar area itu valid.
3. Apakah level psikologis berlaku di semua pasar?
Ya, fenomena ini muncul di saham, forex, indeks, dan bahkan kripto karena semua dipengaruhi oleh psikologi pelaku pasar.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











