Banyak orang berpikir bahwa investasi saham hanya untuk mereka yang punya modal besar. Padahal, di era digital sekarang, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil, bahkan di bawah Rp20.000, inilah konsep micro investing.
Tren yang sedang digemari generasi muda di seluruh dunia karena memungkinkan siapa pun untuk memiliki saham besar seperti Netflix, Google, atau Nike tanpa harus membeli satu lot penuh.
Lalu, apa itu micro investing dan mengapa banyak dilakukan, terutama oleh anak muda? Simak penjelasan lengkap dari Gotrade, dari pengertian, cara kerja, keunggulan, risiko, hingga strateginya di bawah ini.
Pengertian Micro Investing
Micro investing adalah konsep investasi dengan nominal kecil yang memungkinkan kamu membeli sebagian kecil dari satu saham atau aset, dikenal juga sebagai fractional shares.
Melansir Investopedia, micro investing membantu investor pemula membangun portofolio tanpa menunggu punya modal besar.
Dengan model ini, kamu tidak perlu membeli 1 saham Amazon seharga ribuan dolar; cukup beli sebagian kecilnya, misalnya senilai 5 dolar.
Cara Kerja Micro Investing
Micro investing bekerja melalui platform digital yang membagi saham menjadi unit lebih kecil.
Ketika kamu membeli saham senilai nominal tertentu, sistem otomatis akan menghitung berapa persen dari 1 saham yang kamu miliki.
Contoh:
- Harga saham Apple: $180
- Kamu beli senilai $9. Berarti kamu memiliki 0,05 lembar saham Apple.
Aplikasi seperti Gotrade memungkinkan model fractional investing ini secara langsung, sehingga siapa pun bisa punya akses ke saham global dengan nominal yang sangat terjangkau.
Keunggulan Micro Investing
- Aksesibilitas tinggi
Siapa pun bisa mulai berinvestasi tanpa menunggu punya modal besar. Cukup dengan beberapa dolar, kamu sudah bisa mulai membangun portofolio. - Diversifikasi lebih mudah
Kamu bisa memiliki banyak saham dari berbagai sektor meski dengan modal kecil. Ini membantu mengurangi risiko dan memperluas potensi keuntungan. - Membiasakan diri investasi sejak dini
Dengan nominal kecil, micro investing melatih kebiasaan menabung dan berinvestasi tanpa tekanan besar. - Otomatisasi dan kemudahan akses
Sebagian aplikasi micro investing juga menyediakan fitur auto-invest, jadi kamu bisa menyisihkan dana secara rutin dan otomatis setiap minggu atau bulan. - Cocok untuk generasi digital
Konsep ini dirancang untuk investor muda yang ingin belajar sekaligus berinvestasi lewat smartphone; cepat, mudah, dan transparan.
Menurut CNBC, lebih dari 60% investor Gen Z di AS mulai berinvestasi lewat micro investing apps seperti Gotrade karena kemudahannya.
Risiko Micro Investing
Meski terlihat sederhana, micro investing tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan:
- Kinerja pasar tetap fluktuatif. Harga saham bisa naik-turun, sehingga nominal kecil tetap berisiko rugi.
- Biaya transaksi kecil bisa menumpuk. Jika terlalu sering beli dalam jumlah kecil, biaya bisa menggerus return.
- Kurangnya diversifikasi jika hanya fokus di satu saham. Gunakan strategi seimbang dengan beberapa saham dari sektor berbeda.
Strategi Mulai Micro Investing
Agar micro investing efektif, ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:
- Mulai dari nominal tetap, misalnya Rp50.000 per minggu.
- Gunakan fitur auto-invest agar kamu disiplin menabung.
- Diversifikasi ke beberapa saham besar seperti Apple, Google, atau ETF indeks.
- Fokus jangka panjang. Jangan tergoda jual beli cepat; biarkan nilai tumbuh seiring waktu.
- Tingkatkan nominal secara bertahap. Setelah merasa nyaman, naikkan jumlah investasi kamu secara konsisten.
Dengan cara ini, kamu tidak hanya belajar berinvestasi, tetapi juga membangun mindset keuangan yang sehat.
Mengapa Generasi Muda Cocok untuk Micro Investing
Generasi muda saat ini punya keunggulan waktu; semakin cepat mulai, semakin besar potensi compounding return-nya. Selain itu, micro investing meminimalkan hambatan psikologis seperti takut rugi besar atau bingung memilih saham.
Melansir Business Insider, investor muda yang rutin micro investing setiap bulan memiliki probabilitas lebih tinggi mencapai target keuangan jangka panjang dibanding mereka yang menunggu punya modal besar.
Kesimpulan
Micro investing bukan hanya soal membeli saham dengan modal kecil, tetapi juga soal membangun kebiasaan finansial yang berkelanjutan.
Dengan teknologi fractional shares, kamu bisa punya bagian dari perusahaan besar dunia tanpa menunggu jadi miliuner terlebih dahulu.
Mulailah sekarang lewat Gotrade, aplikasi investasi saham AS yang memungkinkan kamu membeli fractional shares dari perusahaan global seperti Netflix, Google, dan Nike; semuanya bisa dimulai dari hanya 1 dolar AS.
Unduh, instal, dan buka akun investasimu hari ini dengan klik di sini.
FAQ
Apa itu micro investing?
Micro investing adalah cara berinvestasi dengan nominal kecil melalui fractional shares, memungkinkan siapa pun membeli sebagian kecil saham.
Apakah micro investing cocok untuk pemula?
Sangat cocok. Kamu bisa mulai belajar investasi tanpa risiko besar dan meningkatkan nominal secara bertahap.
Apakah micro investing bisa untung?
Ya, potensi keuntungan tetap sama dengan saham biasa, tergantung performa pasar dan waktu investasi kamu.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.