Mental Accounting dalam Investasi: Manfaat dan Cara Melakukannya

Banyak investor pemula sering memisahkan uang berdasarkan "kategori mental", bukan berdasarkan perencanaan finansial yang objektif. Kebiasaan ini disebut mental accounting, dan tanpa disadari bisa memengaruhi cara seseorang mengambil keputusan investasi.

Jika digunakan dengan benar, mental accounting dapat membantu disiplin. Jika salah digunakan, justru bisa membuat alokasi dana tidak optimal.

Artikel ini membahas pengertian mental accounting, manfaatnya, cara membuat pembukuan mental yang sehat, dan bagaimana konsep ini berhubungan dengan keputusan investasimu.

Apa Itu Mental Accounting?

Mental accounting adalah kecenderungan manusia untuk membagi uang ke dalam "rekening mental" berbeda berdasarkan tujuan, emosi, atau konteks tertentu.

Menurut Investopedia, mental accounting adalah proses psikologis di mana seseorang memperlakukan uang secara berbeda tergantung dari sumber atau penggunaannya.

Melansir Behavioral Economics, kebiasaan ini bisa membantu dalam pengendalian diri, tetapi juga bisa menyebabkan keputusan finansial yang kurang optimal.

Dalam konteks investasi, mental accounting sering terlihat ketika investor memisahkan uang untuk "main saham" dan uang "serius investasi", meskipun keduanya memengaruhi portofolio total.

Contoh Mental Accounting dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Uang bonus diperlakukan seperti "uang gratis"

Banyak orang langsung menghabiskan bonus, bukan memasukkannya ke rencana investasi.

2. Memiliki "uang jajan saham" terpisah

Padahal uang tersebut tetap berasal dari pendapatan yang sama dan berpengaruh pada tujuan jangka panjang.

3. Menyimpan dana darurat dan dana liburan di rekening sama

Akibatnya target bisa bercampur dan sulit dikontrol.

4. Menganggap profit saham adalah "uang permainan"

Sehingga dihabiskan untuk spekulasi tanpa analisis yang sama ketatnya.

Semua contoh ini menunjukkan bagaimana emosi dan persepsi memengaruhi keputusan finansial.

Manfaat Mental Accounting Jika Digunakan dengan Benar

Mental accounting tidak selalu buruk. Jika dilakukan dengan strategi yang tepat, ini bisa menjadi alat bantu pengelolaan keuangan.

1. Membantu disiplin keuangan

Dengan memisahkan "rekening mental", kamu lebih mudah mengontrol pengeluaran.

2. Mempermudah perencanaan tujuan

Misalnya: dana darurat, dana liburan, dana investasi jangka panjang, dan dana jangka pendek.

3. Mengurangi godaan overspending

Jika setiap kategori punya batas, kamu lebih sadar saat keluar dari batas tersebut.

4. Membuat investor lebih rapi dalam mengalokasikan modal

Pembagian mental membantu memprioritaskan investasi yang paling penting.

Dampak Negatif Mental Accounting Jika Tidak Dikendalikan

1. Alokasi investasi menjadi tidak optimal

Misalnya kamu menaruh terlalu banyak di "uang spekulasi", padahal portofolio utama kekurangan dana.

2. Mengambil risiko berlebihan

Karena menganggap profit adalah "uang gratis", banyak investor mengambil risiko tanpa perhitungan.

3. Bias dalam mengevaluasi portofolio

Tidak melihat portofolio secara keseluruhan membuat kamu salah menilai kinerja.

4. Fokus pada bagian kecil, lupa gambaran besar

Seseorang bisa terlalu fokus pada satu kategori dan mengabaikan kesehatan finansial total.

Cara Membuat Mental Accounting yang Sehat

Menggunakan mental accounting secara benar dapat membantu kamu menjadi investor lebih disiplin.

1. Tentukan kategori dengan tujuan jelas

Pisahkan dana menjadi beberapa bucket seperti:

  • Dana darurat
  • Dana jangka pendek
  • Dana jangka panjang (investasi)
  • Dana high-risk (opsional)

Kategori ini harus jelas dan tidak bertumpuk satu sama lain.

2. Gunakan persentase, bukan nominal acak

Misalnya:

  • 10 persen dana ke tabungan
  • 20 persen ke investasi jangka panjang
  • 5 persen ke spekulasi
  • Sisanya kebutuhan pokok dan gaya hidup

Dengan persentase, struktur lebih stabil.

3. Kelola dengan akun terpisah

Jika memungkinkan, gunakan rekening berbeda untuk dana darurat dan dana investasimu.

Cara ini memberi batasan lebih nyata dibanding hanya "pembukuan mental".

4. Jangan abaikan portofolio total

Meskipun kamu membagi kategori mental, tetap pantau total asetmu secara keseluruhan.

Keputusan investasi harus berdasarkan gambaran besar.

5. Tetapkan limit untuk kategori risiko tinggi

Kategori "uang spekulasi" sebaiknya kecil, misalnya 5 sampai 10 persen.

Mental Accounting dalam Investasi: Apa Pengaruhnya?

Mental accounting memengaruhi cara seseorang memilih instrumen dan mengelola risiko.

1. Investor sering menaruh dana kecil di saham agresif

Sementara dana jangka panjang terlalu konservatif, sehingga pertumbuhan kurang optimal.

2. Terjebak fokus pada profit kecil

Investor menganggap profit dari saham tertentu sebagai "uang main", sehingga dipakai untuk trading berlebihan.

3. Tidak melihat korelasi antar aset

Jika kategori mental terlalu terpisah, investor bisa salah membaca risiko portofolio total.

4. Mengambil keputusan emosional

Misalnya mengunci keuntungan terlalu cepat karena dianggap "bonus", bukan bagian dari strategi.

Cara Mengintegrasikan Mental Accounting dengan Investasi Jangka Panjang

1. Gunakan mental accounting untuk tujuan, bukan spekulasi

Misalnya:

  • Bucket 1: dana 3 bulan gaji
  • Bucket 2: portofolio ETF jangka panjang
  • Bucket 3: saham individu pilihan
  • Bucket 4: high-risk/spekulasi kecil

2. Tetapkan prioritas alokasi

Dana untuk investasi jangka panjang harus menjadi prioritas utama dalam mental accounting.

3. Evaluasi setiap 6 bulan

Cek apakah kategori mentalmu masih cocok dengan kondisi finansial.

4. Gunakan strategi otomatis

DCA membantu menjaga disiplin tanpa keputusan emosional.

Kesimpulan

Mental accounting adalah cara otak mengelompokkan uang berdasarkan tujuan tertentu.

Jika digunakan dengan benar, mental accounting membantu disiplin dan membuat alokasi keuangan lebih terstruktur. Namun jika tidak dikendalikan, bias ini dapat menyebabkan alokasi investasi tidak optimal atau keputusan impulsif.

Kuncinya adalah menggunakannya sebagai alat perencanaan, bukan sebagai alasan untuk berspekulasi berlebihan.

FAQ

Apa itu mental accounting?

Cara otak membagi uang ke dalam kategori mental yang berbeda berdasarkan tujuan atau konteks.

Apa dampak negatif mental accounting?

Bisa membuat keputusan investasi tidak optimal jika kategori tidak jelas atau emosional.

Bagaimana membuat mental accounting yang sehat?

Gunakan kategori jelas, pisahkan akun, gunakan persentase, dan evaluasi secara berkala.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade