Market Sentiment Indicator: Membaca Arah Pasar Lewat Psikologi Investor

Di dunia investasi modern, pergerakan harga saham tidak hanya ditentukan oleh data ekonomi atau kinerja perusahaan. Emosi kolektif investor juga memainkan peran besar. Di sinilah indikator sentimen pasar (market sentiment indicator) berfungsi: membantu mengukur apakah pelaku pasar sedang dikuasai oleh ketakutan (fear) atau keserakahan (greed).

Makanya, Gotrade akan menjelaskan apa itu indikator sentimen pasar, bagaimana cara menginterpretasikannya, dan bagaimana data ini bisa membantu kamu memutuskan kapan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar.

Apa Itu Market Sentiment Indicator?

Indikator sentimen pasar adalah alat analisis yang digunakan untuk menilai mood kolektif para investor terhadap pasar keuangan secara keseluruhan.

Tujuannya bukan untuk menebak harga, tetapi untuk memahami psikologi di balik pergerakan harga, apakah pasar sedang optimistis, netral, atau pesimistis.

Mengutip Investopedia, indikator ini menggambarkan bagaimana sebagian besar pelaku pasar memandang arah pasar: bullish (naik) atau bearish (turun).

Saat mayoritas investor terlalu optimistis, biasanya pasar justru berada di puncak euforia, kondisi yang rawan koreksi.

Sebaliknya, ketika sentimen sangat negatif, itu sering menjadi peluang untuk membeli di harga murah.

Beberapa indikator populer yang sering digunakan investor global antara lain:

  • Fear & Greed Index (CNN Business)
  • Put/Call Ratio
  • Volatility Index (VIX)
  • AAII Investor Sentiment Survey
  • Market Breadth dan Advance/Decline Line

Cara Menginterpretasikan Market Sentiment Indicator

Setiap indikator sentimen memiliki cara pembacaan dan interpretasi yang berbeda.

Namun secara umum, prinsipnya tetap sama: ekstrem emosi pasar sering menandakan titik pembalikan.

Berikut beberapa contoh dan cara membacanya:

1. Fear & Greed Index

Indikator ini mengukur seberapa takut atau serakah investor terhadap pasar menggunakan tujuh komponen, termasuk volatilitas, momentum, dan demand obligasi.

Skor 0–25 → Extreme Fear (pasar pesimis, peluang beli)

Skor 75–100 → Extreme Greed (pasar euforia, potensi koreksi)

Contoh: Saat indeks Fear & Greed menunjukkan angka 85, saham-saham growth seperti Tesla (TSLA) dan Nvidia (NVDA) sering berada di puncak harga sebelum terkoreksi beberapa minggu kemudian.

2. Volatility Index (VIX)

Dikenal sebagai “Indeks Ketakutan,” VIX mengukur volatilitas pasar berdasarkan opsi S&P 500.

VIX < 15 → Pasar tenang (bullish)

VIX > 25 → Pasar panik (bearish atau koreksi)

Saat pandemi 2020, VIX sempat menyentuh angka 80, level tertinggi sejak 2008, menunjukkan kepanikan ekstrem di pasar global.

3. Put/Call Ratio

Rasio ini membandingkan jumlah kontrak put option (proteksi turun) dengan call option (taruhan naik).

Rasio > 1 → Sentimen bearish (lebih banyak proteksi)

Rasio < 0.7 → Sentimen bullish

Trader profesional biasanya menggunakan indikator ini untuk melihat apakah pasar terlalu condong ke satu arah.

Contoh Pengaruh Sentimen Terhadap Sektor Saham

1. Sektor Teknologi Saat Euforia Pasar (Greed Phase)

Ketika sentimen pasar sangat positif, investor biasanya mengejar saham dengan pertumbuhan tinggi seperti Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), atau Nvidia (NVDA).

Namun euforia ini sering diikuti oleh valuasi yang terlalu tinggi, sehingga sektor teknologi rentan terkoreksi paling tajam saat pasar berbalik arah.

2. Sektor Energi dan Consumer Staples Saat Ketakutan (Fear Phase)

Di masa ketidakpastian ekonomi, misalnya saat resesi atau inflasi tinggi, investor cenderung beralih ke saham defensif seperti energi (ExxonMobil) atau kebutuhan pokok (Procter & Gamble).

Perubahan arus dana ini terlihat jelas saat indeks Fear & Greed turun tajam, menandakan pergeseran dari growth stocks ke value stocks.

3. Sektor Finansial Saat Transisi Sentimen

Ketika sentimen pasar mulai pulih dari fase takut ke netral, saham-saham perbankan atau asuransi sering menjadi pemimpin awal pemulihan karena ekspektasi pertumbuhan kredit dan kenaikan margin keuntungan.

Melansir Bloomberg, data menunjukkan bahwa rotasi antar sektor sering kali beriringan dengan perubahan drastis dalam sentimen global.

Strategi Menggunakan Market Sentiment Indicator

Gunakan Sebagai Konfirmasi, Bukan Sinyal Tunggal

Jangan hanya mengandalkan satu indikator seperti Fear & Greed Index. Gunakan kombinasi dengan analisis teknikal (RSI, volume) atau fundamental (laba, valuasi).

Cari Ekstrem Sentimen Sebagai Peluang

Ketika pasar terlalu pesimis, biasanya justru saat terbaik untuk mulai akumulasi saham berkualitas. Sebaliknya, saat semua orang euforia, bersiaplah untuk mengamankan profit.

Pantau Korelasi dengan Data Makro

Sentimen bisa cepat berubah setelah rilis data ekonomi penting seperti inflasi (CPI), suku bunga The Fed, atau laporan ketenagakerjaan AS.

Gabungkan dengan Analisis Breadth Pasar

Market sentiment sering lebih akurat bila dikonfirmasi oleh indikator breadth seperti Advance/Decline Line. Jika banyak saham mendukung arah tren, sinyal sentimen menjadi lebih valid.

Kesimpulan

Indikator sentimen pasar adalah alat penting untuk memahami psikologi kolektif pelaku pasar dan memperkirakan potensi pembalikan arah harga.

Dengan membaca indikator seperti Fear & Greed Index, VIX, dan Put/Call Ratio, kamu bisa lebih siap menghadapi perubahan tren global.

Gunakan data sentimen sebagai panduan untuk menyeimbangkan rasionalitas dengan emosi pasar. Dengan Gotrade, kamu bisa langsung mengamati sentimen global lewat saham-saham AS, semuanya dari satu aplikasi investasi yang mudah digunakan dan diawasi oleh OJK.

Download aplikasi Gotrade di Google Play atau Play Store dengan klik link ini!

FAQ

1. Apakah indikator sentimen bisa digunakan untuk saham Indonesia?

Bisa, namun data lebih terbatas. Kamu bisa memantau indeks VIX global atau investor asing net buy/sell sebagai proksi sentimen.

2. Seberapa sering indikator ini perlu dicek?

Idealnya mingguan. Terlalu sering memantau bisa membuat kamu reaktif terhadap fluktuasi jangka pendek.

3. Apa perbedaan antara market sentiment dan market trend?

Sentimen adalah emosi pasar saat ini, sedangkan tren adalah arah harga yang terbentuk dari akumulasi sentimen selama waktu tertentu.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade