Kesalahan Umum Investasi ETF dan Cara Menghindarinya

Share this article

ETF sering dipilih investor karena dianggap praktis, terdiversifikasi, dan mudah dipahami. Namun, kesederhanaan ini justru kerap membuat investor lengah. Banyak yang masuk ke ETF tanpa strategi jelas, lalu kecewa ketika hasilnya tidak sesuai harapan. Di sinilah kesalahan investasi ETF paling sering terjadi.

Memahami kesalahan umum ini penting agar investasi ETF tidak berubah menjadi keputusan impulsif. Dengan mengenali jebakan yang sering dialami investor ritel, kamu bisa menyusun strategi yang lebih realistis dan berkelanjutan.

Simak ragam daftar kan cara menghindarinya di bawah ini.

Kesalahan Investasi ETF dan Cara Menghindarinya

1. Timing market: coba entry dan exit di waktu sempurna

Salah satu kesalahan paling umum dalam investasi ETF adalah mencoba melakukan timing market yang sempurna.

Investor berusaha membeli ETF di harga terendah dan menjual di harga tertinggi.

Masalahnya, pergerakan pasar sulit diprediksi secara konsisten. ETF indeks luas bergerak mengikuti kondisi ekonomi dan sentimen global.

Melansir BlackRock, sebagian besar investor yang mencoba timing market justru tertinggal dibanding mereka yang bertahan dalam jangka panjang.

Cara menghindarinya

Alih-alih menebak arah pasar, fokuslah pada strategi bertahap dan horizon waktu yang jelas.

Investasi berkala membantu mengurangi risiko masuk di satu titik harga yang kurang ideal.

Pendekatan ini lebih selaras dengan karakter ETF sebagai instrumen jangka menengah hingga panjang.

2. Overconfidence terhadap diversifikasi ETF

Banyak investor merasa terlalu percaya diri karena ETF dianggap sudah terdiversifikasi. Akibatnya, mereka mengabaikan risiko pasar dan menempatkan dana terlalu besar pada satu ETF.

Padahal, diversifikasi ETF tetap memiliki batas. ETF indeks luas memang menyebar risiko ke banyak saham, tetapi tetap bisa turun bersamaan saat pasar global melemah.

ETF tematik bahkan memiliki risiko konsentrasi yang lebih tinggi.

Cara menghindarinya

Pahami isi ETF yang kamu beli. Periksa sektor, bobot saham terbesar, dan fokus geografisnya.

Diversifikasi sebaiknya dilakukan antar ETF dengan karakter berbeda, bukan hanya mengandalkan satu ETF sebagai solusi tunggal.

3. Ekspektasi berlebihan terhadap hasil investasi

Kesalahan lain yang sering muncul adalah ekspektasi berlebihan. Investor berharap ETF memberikan hasil tinggi dalam waktu singkat, seolah-olah ETF adalah instrumen cepat kaya.

Padahal, ETF dirancang untuk mengikuti kinerja indeks atau sektor tertentu, bukan untuk menghasilkan keuntungan instan.

Dikutip CNBC, hasil ETF cenderung mengikuti pertumbuhan ekonomi dan pasar dalam jangka panjang.

Cara menghindarinya

Tetapkan ekspektasi yang realistis sejak awal. Pahami bahwa hasil investasi ETF akan naik turun seiring siklus pasar.

Dengan ekspektasi yang tepat, investor lebih tenang menghadapi fluktuasi dan tidak tergoda untuk keluar masuk pasar tanpa alasan kuat.

4. Mengabaikan biaya dan faktor teknis

Walaupun biaya ETF relatif rendah, banyak investor mengabaikan faktor ini. Expense ratio, biaya transaksi, dan dampak nilai tukar dapat memengaruhi hasil investasi, terutama dalam jangka panjang.

Investasi ETF di pasar AS juga melibatkan risiko kurs. Perubahan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah bisa memperbesar atau mengurangi hasil investasi, terlepas dari kinerja ETF itu sendiri.

Cara menghindarinya

Luangkan waktu untuk memahami biaya dan mekanisme ETF. Bandingkan expense ratio antar-ETF dan perhatikan faktor mata uang.

Dengan pemahaman ini, perhitungan hasil investasi menjadi lebih akurat.

5. Tidak menyesuaikan ETF dengan tujuan investasi

Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah memilih ETF tanpa menyesuaikannya dengan tujuan keuangan.

ETF tematik yang volatil sering dipilih untuk tujuan jangka pendek, padahal risikonya tinggi.

Sebaliknya, ETF indeks luas yang stabil kadang digunakan untuk tujuan jangka sangat pendek, sehingga investor kecewa karena pergerakan harga terasa lambat.

Cara menghindarinya

Sesuaikan jenis ETF dengan tujuan investasi. ETF indeks luas lebih cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang.

ETF tematik sebaiknya digunakan sebagai pelengkap dengan porsi yang terkontrol.

Dengan kesesuaian ini, strategi investasi menjadi lebih konsisten.

Kesimpulan

Kesalahan investasi ETF umumnya bukan berasal dari instrumennya, tetapi dari cara investor menggunakannya. Timing market, overconfidence terhadap diversifikasi, dan ekspektasi berlebihan menjadi jebakan yang paling sering terjadi.

Dengan memahami karakter ETF, menetapkan tujuan yang jelas, dan mengelola risiko secara disiplin, ETF dapat menjadi bagian portofolio yang efektif dan stabil.

Jika kamu ingin mulai berinvestasi ETF global dengan pendekatan yang lebih terukur, kamu bisa mempelajarinya melalui Gotrade.

Dengan akses ke berbagai ETF pasar AS dan trading 24 jam, Gotrade mendukung kamu membangun strategi investasi yang lebih sehat.

FAQ

1. Apakah ETF cocok untuk semua investor? Cocok untuk banyak investor, asalkan digunakan sesuai tujuan dan profil risiko.

2. Apakah investasi ETF bebas dari risiko? Tidak, ETF tetap terpengaruh kondisi pasar dan faktor eksternal.

3. Apakah ETF harus dipantau setiap hari? Tidak perlu, terutama jika tujuan investasinya jangka panjang.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade