Dalam dunia analisis teknikal, tidak semua indikator dibuat sama. Beberapa digunakan untuk membaca tren, sementara yang lain untuk mengukur momentum. Namun, bagi institusi besar dan algoritma perdagangan modern, Volume Weighted Average Price (VWAP) adalah salah satu indikator utama yang menjadi patokan dalam menilai efisiensi harga transaksi.
VWAP bukan hanya sekadar rata-rata harga; indikator ini menggambarkan harga rata-rata yang "adil" di mana sebagian besar volume perdagangan terjadi dalam periode tertentu.
Apa Itu VWAP?
Volume Weighted Average Price (VWAP) adalah rata-rata harga saham yang tertimbang berdasarkan volume transaksi selama periode tertentu. Berbeda dari simple moving average (SMA) yang hanya mempertimbangkan harga, VWAP memperhitungkan berapa banyak saham yang benar-benar diperdagangkan pada setiap level harga.
Menurut Investopedia, VWAP banyak digunakan oleh institusi besar karena membantu mereka membeli atau menjual saham tanpa terlalu mempengaruhi harga pasar. Dengan kata lain, indikator ini menjadi tolok ukur untuk menilai apakah harga transaksi dilakukan di atas atau di bawah rata-rata volume pasar.
Cara Menghitung VWAP
Menurut CFI, rumus dasar VWAP adalah sebagai berikut:
VWAP = (Σ (Harga × Volume)) ÷ Σ (Volume)
Langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
- Kalikan setiap harga dengan volume pada periode tertentu (misalnya per menit).
- Jumlahkan semua hasilnya.
- Bagi dengan total volume yang diperdagangkan pada periode tersebut.
Contoh:
Jika saham ABC diperdagangkan dengan data berikut:
| Waktu | Harga | Volume |
|---|---|---|
| 09:30 | $100 | 500 |
| 09:31 | $101 | 300 |
| 09:32 | $99 | 200 |
VWAP = ((100×500) + (101×300) + (99×200)) ÷ (500+300+200)
VWAP = (50.000 + 30.300 + 19.800) ÷ 1.000 = $100,1
Artinya, rata-rata tertimbang harga saham ABC selama tiga menit tersebut adalah $100,1. Jika harga saat ini berada di bawah $100,1, berarti saham sedang diperdagangkan lebih murah dari harga rata-rata volumenya.
Fungsi VWAP bagi Trader dan Institusi
VWAP memiliki berbagai fungsi penting tergantung siapa penggunanya, mulai dari institusi besar hingga trader ritel.
1. Patokan Harga Beli dan Jual yang “Adil”
Trader institusional sering menggunakan VWAP untuk memastikan bahwa mereka tidak membeli terlalu mahal atau menjual terlalu murah. Jika mereka melakukan pembelian di bawah VWAP, berarti transaksi tersebut tergolong efisien.
2. Menilai Kinerja Eksekusi Perdagangan
Bank investasi dan fund manager biasanya menilai keberhasilan order mereka berdasarkan VWAP. Banyak desk trading institusi menargetkan agar harga rata-rata eksekusi lebih baik dari VWAP harian sebagai indikator efisiensi.
3. Menentukan Tren Intraday
VWAP juga berfungsi sebagai indikator tren jangka pendek. Jika harga bergerak di atas VWAP, tren intraday dianggap bullish. Sebaliknya, jika harga berada di bawah VWAP, tren dianggap bearish.
Karena itu, banyak trader day trading dan scalper menjadikan VWAP sebagai garis acuan utama untuk menentukan arah dan momentum harga.
4. Mendeteksi Area Akumulasi Institusi
Menurut CFI, area di sekitar VWAP sering kali menjadi titik di mana institusi melakukan akumulasi atau distribusi besar-besaran. Jika harga sering kembali ke VWAP setelah naik atau turun, itu menandakan area "fair value" yang dianggap ideal oleh pasar besar.
VWAP vs Moving Average: Apa Bedanya?
Meski terlihat mirip di grafik, VWAP dan moving average (MA) berbeda secara mendasar.
| Aspek | VWAP | Moving Average |
|---|---|---|
| Dasar perhitungan | Harga × Volume | Harga saja |
| Sensitivitas terhadap volume | Tinggi | Rendah |
| Sifat data | Reset tiap hari | Berkelanjutan |
| Penggunaan utama | Patokan harga institusi | Analisis tren umum |
VWAP memberikan konteks yang lebih realistis tentang di mana mayoritas transaksi benar-benar terjadi, bukan sekadar pergerakan harga rata-rata.
Strategi Menggunakan VWAP
Trader profesional menggunakan VWAP dalam berbagai strategi, baik untuk entry, exit, maupun konfirmasi tren.
1. Buy di Bawah VWAP, Sell di Atas VWAP
Pendekatan klasik: beli ketika harga berada di bawah garis VWAP (harga dianggap undervalued secara volume), dan jual ketika harga berada di atas VWAP.
2. VWAP Crossover Strategy
Gabungkan VWAP dengan MA 9 atau 20 periode. Jika harga memotong VWAP dari bawah ke atas, itu bisa menjadi sinyal momentum naik.
3. VWAP Pullback Entry
Trader sering menunggu harga melakukan retracement ke area VWAP sebelum melanjutkan tren utama. Area ini dianggap "harga netral" tempat institusi sering melakukan transaksi.
4. Multi-Day VWAP Analysis
Beberapa trader menggunakan VWAP dari beberapa hari terakhir (anchored VWAP) untuk melihat konsensus harga jangka menengah. Ini adalah cara populer di saham-saham volatil seperti Tesla (TSLA) atau NVIDIA (NVDA).
Kesimpulan
Volume Weighted Average Price (VWAP) adalah indikator yang menggabungkan harga dan volume untuk memberikan gambaran paling adil tentang harga rata-rata perdagangan harian. Digunakan oleh institusi besar untuk menjaga efisiensi eksekusi dan oleh trader ritel untuk membaca tren serta area akumulasi.
Dengan memahami VWAP, kamu bisa membaca "harga sebenarnya" yang diyakini pasar, bukan sekadar pergerakan harga di layar.
Jika kamu ingin belajar membaca VWAP dan strategi volume seperti profesional, download Gotrade dan temukan saham AS dengan pergerakan volume besar. Gunakan VWAP untuk mengetahui kapan institusi masuk, dan jadikan itu momentum untuk langkah trading yang lebih cerdas.
FAQ
Apa itu VWAP?
VWAP adalah harga rata-rata saham yang tertimbang berdasarkan volume transaksi dalam periode tertentu.
Bagaimana cara membaca VWAP?
Harga di atas VWAP menandakan tren naik (bullish), sedangkan harga di bawah VWAP menunjukkan tren turun (bearish).
Apakah VWAP sama dengan moving average?
Tidak. VWAP mempertimbangkan volume, sedangkan moving average hanya berbasis harga.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











