The Fed beri napas segar, semua mata tertuju pada laporan para raksasa.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75%–4% dalam rapat terbarunya.
Keputusan ini menandai upaya The Fed untuk menyeimbangkan risiko antara inflasi yang masih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang mulai melambat.
Dalam pernyataannya, The Fed menilai pasar tenaga kerja tetap kuat meski mulai melambat, sementara inflasi menunjukkan tanda-tanda stabilitas namun masih di atas target 2%.
Ketua The Fed Jerome Powell menekankan bahwa keputusan ini bukan awal dari siklus pemangkasan berkelanjutan, melainkan langkah penyesuaian yang bergantung pada data ekonomi ke depan.
Meski mayoritas anggota komite mendukung langkah ini, terdapat dua pandangan berbeda.
Stephen I. Miran mendorong pemangkasan yang lebih besar sebesar 50 basis poin, sedangkan Jeffrey R. Schmid menilai suku bunga sebaiknya dipertahankan untuk melihat efek kebijakan sebelumnya.
Berdasarkan data CME FedWatch, saat ini pelaku pasar memperkirakan sekitar 68% kemungkinan pemangkasan tambahan pada Desember, sementara 32% sisanya memprediksi The Fed akan menahan suku bunga.
Market Wrap 30 Oktober 2025

Catatan Analis Hari Ini

Kabar Pasar Hari Ini
Meta Tersandung Biaya Pajak Jumbo US$16 Miliar
Meta Platforms (META) turun 7.3% di perdagangan after-hours setelah membukukan biaya satu kali (one-time charge) sebesar US$16 miliar akibat implementasi undang-undang pajak baru AS.
Tanpa beban tersebut, laba bersih seharusnya mencapai US$18.6 miliar atau US$7.25 per saham, dibandingkan US$1.05 per saham yang dilaporkan.
Pendapatan kuartal III tumbuh 26% YoY menjadi US$51.6 miliar, didorong kenaikan impression iklan 14% dan harga per iklan 10%.
Namun, Meta memperingatkan belanja modal 2026 akan naik signifikan karena ekspansi agresif di AI dan infrastruktur komputasi, dengan CapEx 2025 direvisi naik ke US$70–72 miliar.
Alphabet Cetak Rekor Pendapatan US$100 Miliar di Q3
Alphabet (GOOG) (GOOGL) melonjak 6.8% setelah mencatat pendapatan kuartal III sebesar US$102.3 miliar (+16% YoY), menjadikannya kuartal pertama dalam sejarah dengan pendapatan menembus US$100 miliar.
Pertumbuhan ditopang oleh AI di Search, YouTube, dan Cloud, dengan backlog Google Cloud melonjak 46% QoQ menjadi US$155 miliar dan pendapatan Cloud naik 34% menjadi US$15.2 miliar.
CEO Sundar Pichai menegaskan fokus pada ekspansi infrastruktur AI dan mengerek belanja modal 2025 ke US$91–93 miliar, naik dari proyeksi sebelumnya US$85 miliar.
Alphabet juga melaporkan laba bersih US$35 miliar (+33% YoY) dan terus memperluas monetisasi AI melalui produk seperti AI Overviews dan AI Max di Search Ads.
Microsoft Tekan Laba Meski Lampaui Ekspektasi
Microsoft (MSFT) turun 3.7% di perdagangan after-hours setelah mengumumkan kenaikan belanja modal 2026 untuk mendukung ekspansi besar-besaran di AI dan infrastruktur cloud.
Pada kuartal I fiskal 2025, Microsoft membukukan pendapatan US$77.7 miliar (+18% YoY) dan EPS US$4.13, keduanya melampaui ekspektasi pasar.
Segmen Azure tumbuh 40% YoY, sementara total pendapatan cloud mencapai US$49.1 miliar.
Namun, investasi di OpenAI menekan laba bersih sebesar US$3.1 miliar. CEO Satya Nadella menegaskan fokus pada “planet-scale AI factory” dan peningkatan belanja GPU serta CPU untuk memenuhi permintaan AI global.
Jadwal Laporan Keuangan

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed memberi sinyal awal perubahan arah kebijakan moneter, tapi ujian sesungguhnya ada di laporan para raksasa teknologi malam ini.
Jika hasilnya solid, pasar bisa melanjutkan reli hingga akhir tahun. Namun, jika sebaliknya, koreksi bisa muncul lebih cepat dari yang diperkirakan.
Beberapa saham sudah mulai menunjukkan pergerakan menarik.
Sudah tahu mana yang jadi perhatian para trader hari ini?
Lihat pantauan para trader sekarang!
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











