Bagi banyak investor, menemukan ciri saham naik adalah impian utama. Namun, kenaikan harga saham tidak terjadi secara acak, melainkan karena kombinasi faktor fundamental, teknikal, dan sentimen pasar yang selaras.
Dengan memahami pola saham-saham yang secara historis mencatatkan performa tinggi, kamu bisa memperbesar peluang membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.
Dalam artikel ini, Gotrade akan membantumu mengenali ciri utama saham potensial yang cenderung naik berdasarkan data historis dan indikator fundamental yang terbukti relevan.
Ciri Saham yang Berpotensi Naik
1. EPS (Earnings Per Share) Tumbuh Konsisten
Salah satu indikator paling kuat dari saham yang sehat adalah pertumbuhan laba per saham (EPS). EPS mencerminkan berapa banyak laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham.
Melansir Investopedia, jika EPS naik secara konsisten dari tahun ke tahun, artinya perusahaan mampu meningkatkan profitabilitas dan efisiensi bisnisnya.
Tips investor:
- Bandingkan pertumbuhan EPS minimal 3–5 tahun terakhir.
- Hindari saham dengan EPS fluktuatif atau negatif dalam periode berurutan.
2. ROE (Return on Equity) Stabil di Atas Rata-Rata Sektor
ROE mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan modal pemegang saham untuk menghasilkan laba. Saham dengan ROE konsisten di atas 15% biasanya menunjukkan manajemen yang produktif dan bisnis yang solid.
Melansir Corporate Finance Institute (CFI), konsistensi ROE menjadi indikator kepercayaan jangka panjang karena menunjukkan efisiensi modal dan kekuatan kompetitif perusahaan.
Tips investor:
- Bandingkan ROE dengan rata-rata sektor. Jika jauh lebih tinggi, perusahaan mungkin memiliki moat atau keunggulan kompetitif yang kuat.
3. Margin Laba dan Cash Flow yang Kuat
Perusahaan yang sehat tidak hanya mencetak laba tinggi, tapi juga memiliki arus kas operasional positif dan margin laba stabil.
Margin yang meningkat menunjukkan perusahaan mampu menekan biaya dan menjaga harga jual tetap optimal.
Contoh: Sektor teknologi seperti NVIDIA (NVDA) mencatat margin kotor lebih dari 60%, menjadi salah satu alasan kenaikan valuasinya dalam dekade terakhir.
Tips investor:
- Pantau margin kotor dan margin bersih di laporan keuangan.
- Hindari perusahaan yang laba bersihnya naik tapi arus kas negatif (indikasi manajemen agresif atau manipulatif).
4. Volume Transaksi Meningkat Secara Bertahap
Dalam analisis teknikal, peningkatan volume transaksi sering menjadi sinyal awal pergerakan harga naik. Volume mencerminkan minat pasar terhadap saham tertentu.
Jika harga naik disertai volume yang meningkat, tren bullish biasanya lebih kuat dan berkelanjutan.
Contoh: Pada 2023, saham Tesla (TSLA) mencatat lonjakan volume besar sebelum kenaikan harga signifikan setelah laporan laba yang positif.
Tips investor:
- Gunakan indikator On-Balance Volume (OBV) atau Volume Moving Average untuk melihat akumulasi yang sedang terjadi di saham tersebut.
5. Valuasi Masih Wajar
Saham dengan valuasi terlalu tinggi rentan terkoreksi, meski fundamentalnya bagus. Oleh karena itu, saham berpotensi naik biasanya masih memiliki valuasi wajar saat tren naik dimulai.
Gunakan rasio seperti:
- PER (Price to Earnings Ratio) untuk menilai apakah harga saham terlalu mahal.
- PBV (Price to Book Value) untuk melihat seberapa jauh harga dibanding nilai buku.
Tips investor:
- Bandingkan valuasi dengan perusahaan sejenis di sektor yang sama, bukan hanya terhadap rata-rata pasar.
6. Sektor Sedang Prospektif
Kinerja saham tidak lepas dari tren sektoral. Saham di sektor yang sedang naik daun, seperti teknologi AI, energi hijau, atau perbankan digital, cenderung lebih cepat naik karena dukungan makroekonomi dan minat investor.
Contoh: Saham energi terbarukan seperti First Solar (FSLR) melonjak setelah Amerika Serikat mengumumkan Inflation Reduction Act yang mendukung industri energi hijau.
Tips investor:
- Ikuti kebijakan pemerintah dan tren global yang memengaruhi sektor tertentu.
- Gunakan ETF sektor di Gotrade untuk melihat performa grup industri secara keseluruhan sebelum memilih saham individual.
7. Manajemen dan Tata Kelola Terbukti Baik
Investor berpengalaman tahu bahwa kualitas manajemen sering kali menjadi pembeda antara perusahaan hebat dan biasa saja.
Perusahaan dengan tata kelola (GCG) baik, transparansi tinggi, dan kebijakan dividen jelas lebih dipercaya pasar.
Tips investor:
- Periksa rekam jejak direksi, komite audit, dan kebijakan dividen tahunan untuk memastikan integritas dan keberlanjutan bisnis.
8. Momentum Harga Positif dan Breakout Teknis
Saham dengan momentum teknikal positif sering menunjukkan awal tren kenaikan baru. Pola seperti higher high dan higher low menandakan pembentukan tren bullish.
Breakout dari level resistance penting (dengan volume tinggi) biasanya menjadi konfirmasi bahwa saham mulai menarik minat pasar lebih luas.
Contoh: Saham Netflix (NFLX) sempat menembus resistance kuat di level $400 pada 2023 dan melanjutkan tren naik selama tiga bulan berturut-turut setelah laporan subscriber positif.
Tips investor:
- Gunakan indikator seperti RSI (Relative Strength Index) untuk menghindari beli di area overbought.
- Cek konfirmasi dari volume dan candle bullish engulfing atau breakout retest.
Kesimpulan
Menemukan ciri saham naik bukan soal keberuntungan, tetapi kombinasi analisis fundamental dan teknikal yang disiplin. Dengan memperhatikan pertumbuhan EPS, kestabilan ROE, volume transaksi, serta prospek sektoral, kamu bisa membangun portofolio saham yang lebih kuat dan tahan volatilitas.
Gunakan Gotrade untuk menganalisis saham global dengan data keuangan lengkap, grafik teknikal interaktif, dan akses ke sektor potensial dunia seperti teknologi, energi, hingga consumer staples, semua dalam satu aplikasi.
FAQ
1. Apakah saham dengan EPS tinggi selalu naik?
Tidak selalu, tetapi pertumbuhan EPS konsisten adalah indikator kuat potensi kenaikan jangka panjang.
2. Apakah volume tinggi selalu menandakan tren naik?
Tidak. Volume harus disertai konfirmasi teknikal, seperti harga yang menembus resistance penting.
3. Sektor apa yang paling potensial di 2025?
Teknologi AI, energi bersih, dan kesehatan digital masih menjadi fokus investor global.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











