Cara Menilai Strength Index Saham untuk Mengukur Kekuatan Tren

Bagi trader teknikal, memahami kekuatan tren adalah kunci untuk menentukan timing entry dan exit yang lebih presisi. Salah satu alat terbaik untuk itu adalah strength index saham, yang membantu menilai apakah tren harga masih kuat atau mulai kehilangan momentum.

Indikator ini menjadi bagian penting dalam analisis teknikal modern karena mampu memisahkan pergerakan harga yang hanya pantulan sementara dari tren yang benar-benar berlanjut. Dengan membaca strength index, kamu bisa menilai sentimen pasar dan menjaga posisi tetap searah dengan arus utama.

Lewat artikel ini, Gotrade akan membahas dua indikator paling populer untuk mengukur kekuatan tren: Relative Strength Index (RSI) dan Relative Momentum Index (RMI), serta bagaimana kamu bisa menggunakannya untuk mengonfirmasi momentum sebelum mengambil keputusan trading.

Apa Itu Strength Index Saham

Strength index saham adalah indikator momentum yang mengukur seberapa kuat pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Tujuannya untuk mengetahui apakah tren masih memiliki tenaga (momentum) atau sudah melemah.

Dua indikator paling umum untuk mengukur strength adalah:

  • RSI (Relative Strength Index) – fokus pada rasio antara kenaikan dan penurunan harga selama periode tertentu.
  • RMI (Relative Momentum Index) – variasi RSI yang lebih sensitif terhadap tren jangka menengah karena memperhitungkan momentum antarperiode.

Melansir Investopedia, kedua indikator ini banyak digunakan oleh trader profesional untuk mendeteksi kondisi overbought (terlalu banyak dibeli) dan oversold (terlalu banyak dijual), serta memprediksi potensi pembalikan arah tren.

Memahami Relative Strength Index (RSI)

1. Konsep Dasar

RSI dikembangkan oleh J. Welles Wilder dan dihitung berdasarkan perubahan harga rata-rata selama 14 periode. Nilainya berkisar antara 0–100, di mana:

  • RSI > 70 menandakan saham dalam kondisi overbought (tren naik mulai jenuh).
  • RSI < 30 menandakan saham dalam kondisi oversold (tren turun mulai melemah).
  • RSI 40–60 umumnya menggambarkan fase konsolidasi atau sideways.

2. Cara Baca Tren Kuat Menggunakan RSI

Ketika RSI bergerak di antara 40–80 dan terus mencetak higher lows, itu menandakan tren naik yang kuat. Sebaliknya, RSI di kisaran 20–60 dengan lower highs menunjukkan tren turun yang masih berlanjut.

Contoh: saat RSI saham NVIDIA bertahan di atas 60 selama beberapa minggu, pasar menunjukkan momentum beli yang kuat meski harga sempat terkoreksi jangka pendek.

Menurut Markets.com, trader yang mengonfirmasi sinyal breakout dengan RSI cenderung memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dibanding hanya mengandalkan pola harga.

3. Strategi Praktis RSI

  • Gunakan RSI untuk konfirmasi tren setelah breakout harga.
  • Hindari entry saat RSI ekstrem kecuali ada divergence yang mendukung.
  • Gabungkan dengan Moving Average (MA) untuk menentukan arah tren utama.

Mengenal Relative Momentum Index (RMI)

Apa itu RMI

Relative Momentum Index (RMI) adalah versi lanjutan dari RSI yang lebih fokus pada momentum antarperiode.

Jika RSI membandingkan kenaikan dan penurunan harian, maka RMI bisa menghitung perubahan harga antara hari ke-1 dan ke-5.

Misalnya, membuatnya lebih stabil dan tidak terlalu sensitif terhadap noise jangka pendek.

Kelebihan RMI

Melansir Quantified Strategist, berikut adalah ragam kelebihan Relative Momentum Index:

  • Lebih akurat untuk saham dengan volatilitas tinggi.
  • Memberikan sinyal tren jangka menengah lebih jelas.
  • Mengurangi sinyal palsu saat pasar sideways.

Contoh: pada saham seperti Tesla atau AMD yang volatil, RMI lebih efektif untuk mendeteksi perubahan momentum dibanding RSI karena mampu menyaring fluktuasi kecil.

Level penting dalam RMI

Interpretasi RMI hampir sama dengan RSI:

  • RMI > 70: tren naik kuat namun berpotensi jenuh.
  • RMI < 30: tren turun ekstrem, potensi pantulan naik.
  • RMI 40–60: netral, biasanya menjelang pergerakan besar.

Masih dilansir dari Investopedia dan Markets, kombinasi RSI dan RMI dapat meningkatkan akurasi deteksi momentum hingga 25% dibanding penggunaan tunggal.

Strategi Konfirmasi Momentum Menggunakan Strength Index

1. Kombinasikan RSI/RMI dengan Volume

Kekuatan tren akan semakin valid jika peningkatan RSI atau RMI diiringi oleh volume yang juga meningkat. Contoh: RSI naik dari 50 ke 70 dengan volume besar, artinya tren bullish mendapat dukungan nyata dari partisipasi pasar.

2. Perhatikan Divergence

Divergence terjadi saat arah harga dan indikator tidak sejalan.

  • Bullish divergence: harga turun tapi RSI/RMI naik → potensi pembalikan naik.
  • Bearish divergence: harga naik tapi RSI/RMI turun → sinyal kewaspadaan.

3. Gunakan Multi-Timeframe Analysis

Lihat RSI/RMI di timeframe berbeda. Misalnya, jika RSI harian dan mingguan sama-sama naik, maka tren cenderung kuat dan berkelanjutan.

Namun, jika RSI di harian mulai menurun sementara mingguan masih tinggi, itu bisa jadi tanda momentum mulai melemah.

4. Kombinasi dengan Trend Filter

Gunakan indikator tambahan seperti Moving Average 50 dan 200, atau ADX (Average Directional Index) untuk memastikan bahwa sinyal RSI atau RMI tidak bertentangan dengan arah tren utama.

Kesimpulan

Strength index saham seperti RSI dan RMI adalah alat penting untuk mengukur kekuatan tren dan momentum pasar. Dengan memahami cara membaca level overbought, oversold, dan divergence, kamu bisa mengonfirmasi arah tren sebelum entry, sekaligus menghindari sinyal palsu saat pasar mulai kehilangan tenaga.

Lewat Gotrade, kamu bisa mulai membangun strategi trading global berbasis analisis teknikal, mempelajari indikator seperti RSI dan RMI, serta berlatih membaca kekuatan tren dengan lebih percaya diri.

Mulai perjalanan investasimu sekarang, download Gotrade dan jadikan strategi tradingmu lebih terarah!

FAQ

1. Apakah RSI dan RMI bisa digunakan bersamaan?

Bisa. RSI untuk jangka pendek, sedangkan RMI lebih akurat untuk melihat kekuatan tren jangka menengah.

2. Level RSI berapa yang dianggap sinyal beli atau jual?

Biasanya, RSI di bawah 30 menjadi sinyal potensi beli (oversold), sedangkan di atas 70 menunjukkan potensi jual (overbought).

3. Apakah strength index cocok untuk semua saham?

Ya, tetapi lebih efektif untuk saham yang memiliki likuiditas tinggi dan pergerakan harga konsisten.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade