Bagi trader teknikal, memahami cara mencari support dan resistance adalah salah satu keterampilan paling dasar sekaligus paling penting dalam membaca pergerakan harga.
Area harga ini menunjukkan di mana tekanan beli (support) dan jual (resistance) biasanya muncul, membentuk batas alami pergerakan pasar.
Dengan mengenali level-level penting ini, kamu bisa menentukan entry, exit, dan stop loss dengan lebih presisi.
Artikel ini akan membahas cara manual menentukan area support/resistance, penggunaan volume dan moving average sebagai konfirmasi, serta strategi praktis untuk meningkatkan akurasi analisis.
Mengenal Support dan Resistance
Support adalah level harga di mana permintaan cenderung cukup kuat untuk menghentikan penurunan harga lebih lanjut.
Sebaliknya, resistance adalah level di mana tekanan jual meningkat dan mencegah harga naik lebih jauh.
Melansir Investopedia, area ini terbentuk akibat psikologi pasar ketika trader mengingat level harga penting sebelumnya dan bereaksi saat harga mendekatinya kembali.
Ciri-ciri umum:
- Support: harga memantul naik dari level yang sama beberapa kali.
- Resistance: harga gagal menembus area tertentu dan kembali turun.
Mengetahui titik-titik ini membantu kamu membaca keseimbangan antara supply dan demand.
Cara Manual Menentukan Area Support dan Resistance
Gunakan Swing High dan Swing Low
Metode paling sederhana untuk menemukan area support/resistance adalah dengan melihat swing high dan swing low pada grafik harga.
- Swing low = titik terendah sebelum harga naik kembali → menjadi support.
- Swing high = titik tertinggi sebelum harga turun → menjadi resistance.
Tarik garis horizontal di level-level tersebut pada timeframe harian atau 4 jam. Semakin sering harga memantul di area itu, semakin valid level tersebut.
Gunakan Konfirmasi dari Volume
Volume adalah alat penting untuk menilai seberapa kuat suatu level support atau resistance.
- Jika volume tinggi di sekitar level support, berarti banyak pembeli yang mempertahankan posisi → kemungkinan rebound lebih besar.
- Jika volume tinggi di resistance, menandakan tekanan jual kuat → potensi penurunan harga.
Menurut Trade Nation, volume spike di area penting bisa menjadi tanda liquidity zone, yaitu wilayah yang sering dimanfaatkan pelaku besar untuk akumulasi atau distribusi.
Perhatikan Area, Bukan Garis Tunggal
Kesalahan umum trader pemula adalah menganggap support/resistance sebagai garis presisi tunggal. Faktanya, area ini adalah zona harga dengan toleransi tertentu (misalnya ±1–2%).
Misalnya, jika saham Apple (AAPL) beberapa kali memantul di antara $165–167, maka area tersebut bisa disebut zona support, bukan hanya titik tetap di $166.
Strategi Menggunakan Volume dan Moving Average
Gunakan Volume sebagai Validasi Breakout
Ketika harga menembus resistance, perhatikan apakah volume ikut meningkat.
- Breakout valid: terjadi dengan volume tinggi → berarti ada dukungan nyata dari pelaku pasar.
- Breakout palsu: volume rendah → sinyal tidak meyakinkan.Sebaliknya, saat harga menembus support dengan volume besar, waspadai potensi kelanjutan tren turun.
Gunakan Moving Average Sebagai Support/Resistance Dinamis
Selain level horizontal, moving average (MA) juga dapat berfungsi sebagai area support atau resistance yang bergerak dinamis mengikuti harga.
Contohnya: Jika harga memantul di MA 50 dengan volume tinggi, bisa jadi sinyal bahwa tren naik masih sehat.
Namun jika menembus MA 200, waspadai potensi perubahan arah.
- MA 50 sering digunakan trader jangka menengah untuk melihat tren utama.
- MA 200 berperan sebagai support/resistance utama di tren jangka panjang.
Kombinasikan dengan Price Action
Gunakan candlestick seperti pin bar, engulfing, atau hammer di sekitar level support/resistance untuk memperkuat konfirmasi arah harga.
- Bullish reversal pattern di support → potensi rebound.
- Bearish engulfing di resistance → potensi koreksi.
Kombinasi antara price action, volume, dan MA akan meningkatkan akurasi dibanding hanya mengandalkan satu indikator.
Tips Menghindari Kesalahan Umum
- Jangan pakai timeframe terlalu kecil – support/resistance di grafik 5 menit terlalu mudah dilanggar, lebih baik gunakan timeframe harian atau 4 jam.
- Perbarui zona secara berkala – pasar berubah, dan area penting di masa lalu bisa kehilangan relevansinya.
- Gunakan multi-timeframe analysis – pastikan level penting di timeframe besar juga terlihat di timeframe kecil.
Dengan disiplin menganalisis level-level ini, kamu bisa mengatur risiko lebih baik dan mengeksekusi order dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Menentukan support dan resistance dengan akurat adalah dasar dari analisis teknikal yang solid. Dengan memahami area harga penting, memanfaatkan volume untuk konfirmasi, dan menggunakan moving average sebagai panduan dinamis, kamu bisa membaca kekuatan tren dengan lebih tajam.
Ingat, tidak ada level yang benar-benar pasti. Namun, dengan latihan dan evaluasi rutin, kamu akan semakin mahir mengenali area di mana pasar sering bereaksi.
Mulai pelajari cara membaca grafik dan latihan langsung lewat Gotrade, aplikasi investasi global yang menyediakan data real-time, chart profesional, dan akses ke saham populer AS mulai dari $1.
Download Gotrade hari ini dan tingkatkan skill analisismu langsung dari pasar global!
FAQ
1. Apakah support/resistance selalu berfungsi?
Tidak selalu. Level bisa ditembus jika sentimen atau fundamental berubah signifikan.
2. Apa timeframe terbaik untuk menentukan support/resistance?
Timeframe harian (D1) dan 4 jam (H4) paling sering digunakan karena lebih stabil.
3. Apakah volume wajib digunakan sebagai konfirmasi?
Tidak wajib, tapi sangat membantu memastikan kekuatan breakout atau pantulan harga.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.











