Cara Menggunakan RSI Saham untuk Deteksi Momentum Pasar

Bagi trader teknikal, salah satu indikator paling populer untuk membaca kekuatan tren adalah RSI saham atau Relative Strength Index. Indikator ini membantu mendeteksi kapan harga saham sudah terlalu tinggi (overbought) atau terlalu rendah (oversold), sehingga trader bisa memperkirakan potensi pembalikan arah.

Dengan membaca sinyal RSI secara tepat, trader bisa menentukan waktu entry dan exit yang lebih akurat, terutama saat pasar mulai kehilangan tenaga tren sebelumnya.

Makanya, Gotrade sudah mempersiapkan penjelasan lengkap tentang cara menggunakan dan memanfaatkan RSI untuk deteksi momentum pasar sebelum beli saham.

Apa Itu Relative Strength Index (RSI)?

Relative Strength Index (RSI) adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan kenaikan dan penurunan harga saham. Nilai RSI berkisar antara 0 hingga 100, dengan interpretasi umum sebagai berikut:

  • RSI > 70: kondisi overbought (harga berpotensi turun).
  • RSI < 30: kondisi oversold (harga berpotensi naik).
  • RSI di antara 40–60: pasar berada dalam fase netral atau sideways.

Melansir Investopedia, RSI biasanya dihitung menggunakan periode 14 hari (default setting), namun trader bisa menyesuaikannya sesuai gaya trading.

Semakin pendek periode RSI, semakin sensitif sinyalnya, cocok untuk short-term trading.

Cara Membaca Sinyal RSI

1. Sinyal overbought dan oversold

Ketika RSI melampaui level 70, saham dianggap overbought, artinya kenaikan harga sudah terlalu cepat dan ada potensi koreksi. Sebaliknya, ketika RSI turun di bawah 30, saham dianggap oversold dan kemungkinan akan memantul naik.

Contoh: Jika RSI saham Apple mencapai 78 setelah kenaikan panjang, itu sinyal bahwa momentum sudah jenuh dan harga bisa turun dalam waktu dekat.

Sebaliknya, RSI di level 25 pada saham Tesla bisa menandakan harga sudah tertekan berlebihan dan potensi rebound meningkat.

Namun, perlu diingat bahwa RSI bukan alat prediksi tunggal. Tren kuat bisa membuat saham tetap overbought dalam waktu lama, jadi selalu konfirmasi dengan indikator lain.

2. Divergence: Sinyal awal pembalikan arah

Divergence adalah kondisi ketika arah harga dan arah RSI tidak sejalan. Ini salah satu sinyal paling kuat dalam analisis teknikal.

  • Bullish Divergence: harga membentuk lower low, tapi RSI justru membentuk higher low. Menandakan tekanan jual melemah dan potensi harga akan naik.
  • Bearish Divergence: harga membuat higher high, tapi RSI membentuk lower high. Mengindikasikan momentum beli melemah, potensi harga akan turun.

Contoh: Pada saham NVIDIA (NVDA) di 2023, harga sempat mencetak puncak baru, tetapi RSI gagal mengikuti. Tak lama kemudian, harga terkoreksi sekitar 10%.

Melansir IG Group, divergence RSI sering muncul sebelum perubahan besar di pasar, menjadikannya alat penting untuk antisipasi arah tren berikutnya.

3. RSI Range Shift: Konfirmasi Perubahan Tren

Selain sinyal ekstrem, trader juga memperhatikan range shift RSI:

  • Saat RSI bertahan di kisaran 40–80, pasar cenderung dalam tren naik.
  • Saat RSI hanya bergerak di kisaran 20–60, tren cenderung turun.

Perubahan range ini bisa digunakan untuk mengonfirmasi awal pembalikan tren yang sedang berlangsung.

Strategi Kombinasi RSI dengan Indikator Lain

Menggunakan RSI sendirian bisa berisiko karena sinyal palsu sering muncul di pasar volatil. Karena itu, trader sering mengombinasikannya dengan indikator tren seperti Moving Average (MA).

1. RSI + Moving Average

Gunakan MA50 atau MA200 untuk mengidentifikasi arah tren utama.

  • Ambil posisi buy hanya ketika RSI naik dari area oversold dan harga berada di atas MA utama.
  • Ambil posisi sell ketika RSI turun dari area overbought dan harga berada di bawah MA utama.

Contoh: Jika RSI saham Microsoft memantul dari 35 dan harga menembus MA50 ke atas, itu sinyal konfirmasi entry buy yang kuat.

2. RSI + Volume Analysis

Tambahkan konfirmasi volume untuk memperkuat sinyal RSI. Kenaikan RSI disertai lonjakan volume menandakan pembelian kuat dan valid. Sebaliknya, kenaikan RSI tanpa dukungan volume sering kali hanya pantulan sementara.

3. RSI Multi-Timeframe

Gunakan RSI di dua timeframe berbeda (misalnya 1 jam dan harian). Entry lebih akurat jika RSI di timeframe kecil searah dengan sinyal RSI di timeframe besar.

Cara Menghindari Kesalahan Umum Saat Menggunakan RSI

  • Jangan entry hanya karena RSI menyentuh 70 atau 30. Pastikan ada konfirmasi candle atau volume.
  • Hindari trading melawan tren kuat. RSI bisa tetap tinggi di pasar bullish dan tetap rendah di pasar bearish.
  • Sesuaikan periode RSI dengan gaya trading. Scalper bisa pakai RSI 7, swing trader bisa pakai RSI 14 atau 21.

Kesimpulan

RSI saham adalah indikator momentum sederhana namun sangat efektif untuk membaca kekuatan tren dan potensi pembalikan arah harga. Dengan memahami level overbought, oversold, serta divergence, trader bisa menentukan timing entry dan exit yang lebih presisi.

Untuk hasil lebih akurat, kombinasikan RSI dengan Moving Average dan analisis volume agar sinyal lebih valid.

Yuk, pantau RSI saham global serta membuat alert sinyal overbought/oversold, dan menguji strategi teknikal langsung di Gotrade.

Download Gotrade sekarang dan tingkatkan akurasi trading kamu dengan aplikasi investasi saham terbaik!

FAQ

1. Apakah RSI bisa digunakan di semua jenis saham?

Ya, RSI dapat diterapkan pada hampir semua saham, indeks, atau ETF, namun efektivitasnya lebih baik pada saham dengan likuiditas tinggi.

2. Berapa setting RSI terbaik untuk pemula?

Default RSI 14 periode sudah cukup akurat untuk kebanyakan saham. Namun, trader harian bisa menggunakan RSI 7 agar lebih sensitif terhadap perubahan harga.

3. Apa beda RSI dengan Stochastic Oscillator?

Keduanya sama-sama indikator momentum, tetapi RSI fokus pada kekuatan harga relatif, sedangkan Stochastic menilai posisi harga terhadap rentang pergerakan dalam periode tertentu.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Highest Trading Volume in Indonesia, 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade