Cara Identifikasi Hidden Divergence Saham & Strategi Entry Akurat

Salah satu sinyal yang sering luput dari perhatian trader adalah hidden divergence saham, yaitu kondisi ketika tren utama masih kuat tetapi harga menunjukkan pergerakan yang tampak berlawanan.

Sinyal ini sering dianggap sebagai kode rahasia yang menunjukkan kelanjutan tren, bukan pembalikan arah. Dengan mengenali dan mengonfirmasi hidden divergence, kamu bisa menemukan entry point yang lebih presisi sebelum momentum harga kembali menguat.

Artikel ini akan membahas apa itu hidden divergence, cara mendeteksinya dengan indikator seperti RSI dan MACD, serta strategi entry yang efektif untuk memaksimalkan peluang profit.

Apa Itu Hidden Divergence?

Hidden divergence adalah kondisi ketika harga dan indikator bergerak tidak searah, tetapi arah ketidaksesuaiannya justru mengindikasikan kelanjutan tren (trend continuation), bukan reversal.

Berbeda dengan regular divergence yang menandakan potensi pembalikan arah tren, hidden divergence menunjukkan bahwa tren utama masih kuat dan hanya sedang mengalami koreksi sementara.

Melansir Blueberry Markets, hidden divergence sering muncul saat pasar sedang bernapas: harga melakukan retracement kecil sebelum melanjutkan tren sebelumnya.

Trader yang mampu mendeteksi fase ini biasanya mendapatkan posisi entry yang optimal.

Jenis-Jenis Hidden Divergence

Hidden divergence terbagi menjadi dua tipe utama tergantung arah tren yang sedang berlangsung.

1. Hidden Bullish Divergence

Terjadi ketika:

  • Harga membuat higher low (HL)
  • Indikator (RSI/MACD) membuat lower low (LL)

Maknanya: meskipun indikator menunjukkan pelemahan, tren naik sebenarnya masih solid. Ini sinyal bahwa buyer masih mendominasi, dan harga berpotensi melanjutkan kenaikan.

Contohnya, harga saham V naik dari Rp4.000 ke Rp4.800, lalu koreksi ke Rp4.400. RSI turun ke level lebih rendah dibanding koreksi sebelumnya, tetapi harga tidak menembus low lama.

Ini mengindikasikan buyer bertahan, dan potensi entry buy muncul di sekitar area support.

2. Hidden Bearish Divergence

Terjadi ketika:

  • Harga membuat lower high (LH)
  • Indikator membuat higher high (HH)

Maknanya: meskipun indikator menunjukkan penguatan, tren turun tetap dominan. Seller masih mengontrol pasar, dan potensi penurunan berikutnya semakin besar.

Contoh kasus: Saham X turun dari Rp3.000 ke Rp2.400, lalu rebound ke Rp2.800.

MACD membuat puncak baru lebih tinggi, tetapi harga gagal menembus high sebelumnya. Ini sinyal bahwa tekanan jual masih kuat, dan potensi entry sell atau short setup terbuka.

Indikator yang Efektif untuk Mendeteksi Hidden Divergence

1. Relative Strength Index (RSI)

RSI adalah indikator paling umum untuk mendeteksi hidden divergence. Gunakan periode 14 agar sinyal tetap stabil, dan perhatikan posisi garis RSI terhadap level 50.

  • Hidden bullish → RSI membentuk lower low saat tren naik (harga higher low)
  • Hidden bearish → RSI membentuk higher high saat tren turun (harga lower high)

Tips: jangan hanya fokus pada nilai 70/30. Hidden divergence sering muncul di area tengah RSI (40–60) sebagai tanda konsolidasi tren.

2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD menunjukkan hubungan antara dua moving average harga dan bisa membantu mengenali perbedaan momentum.

  • Hidden bullish → histogram MACD membentuk lembah lebih dalam, tetapi harga tidak menembus support.
  • Hidden bearish → histogram MACD membentuk puncak lebih tinggi, namun harga gagal menembus resistance.

Perhatikan juga garis sinyal (signal line). Persilangan kembali di arah tren utama setelah divergence terkonfirmasi sering menjadi sinyal entry yang kuat.

3. Stochastic Oscillator dan CCI (Opsional)

Kedua indikator ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi divergence, terutama untuk trader jangka pendek (1H–4H).

Namun, konfirmasi dari RSI atau MACD tetap lebih disarankan karena memberikan gambaran momentum yang lebih komprehensif.

Strategi Entry Berdasarkan Hidden Divergence

Menemukan hidden divergence saja tidak cukup; kamu perlu mengonfirmasi dan mengeksekusinya dengan rencana jelas.

1. Tunggu Konfirmasi Tren dengan Price Action

Gunakan support-resistance atau trendline untuk memastikan arah tren utama. Contoh: jika kamu menemukan hidden bullish divergence di RSI, tunggu candlestick bullish engulfing atau breakout minor trendline sebagai sinyal entry.

2. Gunakan Timeframe Ganda (Multi-Timeframe Analysis)

Temukan hidden divergence di timeframe kecil (1H–4H) dan konfirmasi arah tren di timeframe besar (1D–1W). Jika keduanya searah, peluang entry akan jauh lebih valid.

3. Tentukan Stop Loss Berdasarkan Struktur Harga

Letakkan stop loss di bawah swing low (untuk posisi buy) atau di atas swing high (untuk posisi sell). Hindari stop loss terlalu sempit karena pergerakan kecil bisa memicu false exit.

4. Kombinasikan dengan Volume

Volume menjadi elemen penting untuk validasi. Hidden bullish yang disertai kenaikan volume menunjukkan minat beli institusional. Hidden bearish dengan volume besar menandakan tekanan jual kuat.

Contoh Penerapan

Misalkan saham QRS sedang naik dari Rp2.000 ke Rp2.800 lalu terkoreksi ke Rp2.500.

RSI turun ke level lebih rendah dari sebelumnya (40 → 35), tetapi harga tidak menembus low Rp2.000. Volume meningkat saat harga rebound ke Rp2.600.

Interpretasi: hidden bullish divergence terbentuk. Momentum beli menguat, dan potensi tren naik berlanjut.

Entry bisa dilakukan setelah harga menembus Rp2.800 dengan target profit pada resistance berikutnya.

Kesalahan Umum Saat Menggunakan Hidden Divergence

1. Mengabaikan Tren Utama

Banyak trader salah arah karena mencari divergence di pasar tanpa tren jelas. Hidden divergence hanya relevan di pasar trending.

2. Menggunakan Indikator Terlalu Banyak

Kombinasi terlalu banyak indikator malah menimbulkan kebingungan. Fokus pada 1–2 indikator utama seperti RSI dan MACD.

3. Entry Tanpa Konfirmasi Harga

Divergence adalah sinyal potensial, bukan instruksi langsung. Selalu tunggu konfirmasi dari candlestick atau volume.

Kesimpulan

Hidden divergence saham adalah sinyal penting untuk mendeteksi kelanjutan tren dengan risiko relatif rendah.

Dengan memahami perbedaan antara hidden bullish dan hidden bearish divergence serta memadukannya dengan RSI, MACD, dan konfirmasi harga, kamu bisa meningkatkan presisi analisis teknikalmu.

Gunakan pendekatan disiplin dalam membaca tren dan momentum pasar.

Mulai analisis dan investasimu di saham global lewat aplikasi Gotrade, aplikasi mudah dan aman untuk trading langsung di pasar dunia.

FAQ

1. Apa bedanya hidden divergence dan regular divergence?

Regular divergence menunjukkan potensi pembalikan tren (reversal), sedangkan hidden divergence menunjukkan kelanjutan tren (continuation).

2. Apakah hidden divergence lebih akurat dari regular divergence?

Tidak selalu, tetapi sinyal hidden divergence cenderung lebih stabil saat pasar sedang trending kuat.

3. Indikator apa yang paling cocok untuk mendeteksi hidden divergence?

RSI dan MACD adalah kombinasi paling populer karena mampu menampilkan momentum dan arah tren secara bersamaan.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade