Buyback Yield: Arti, Rumus, Mengapa Penting, Risiko

Ketika membahas return saham, kebanyakan investor langsung berpikir tentang dividen. Padahal, ada komponen lain yang juga menambah nilai bagi pemegang saham, yaitu buyback yield.

Buyback yield adalah ukuran seberapa besar perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri (buyback saham). Strategi ini kini populer karena efisien secara pajak dan dapat mendorong kenaikan harga saham.

Nah, dalam artikel ini akan dibahas pengertian buyback yield, cara menghitungnya, perbedaannya dengan dividend yield, serta contoh perusahaan global yang aktif melakukannya.

Apa Itu Buyback Yield

Buyback yield mengukur persentase saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari pasar dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, dibandingkan dengan total kapitalisasi pasarnya.

Dengan melakukan buyback, perusahaan mengurangi jumlah saham beredar, sehingga laba per saham (EPS) meningkat dan valuasi menjadi lebih menarik bagi investor.

Konsep ini mirip dengan “dividen tidak langsung” karena efeknya tetap memberikan nilai kepada pemegang saham. Bedanya, nilai itu datang dari peningkatan harga saham dan kepemilikan yang lebih besar, bukan dari uang tunai yang dibagikan secara langsung.

Perusahaan biasanya melakukan buyback saat mereka menilai sahamnya undervalued, atau ketika mereka memiliki kelebihan kas yang tidak produktif jika hanya disimpan.

Rumus Buyback Yield

Melansir Wall Street Prep, rumus buyback yield adalah:

Buyback Yield = Jumlah Saham yang Dibeli Kembali / Jumlah Saham yang Beredar Awal

Atau, dalam nilai uang:

Buyback Yield = (Nilai Pembelian Kembali Saham / Kapitalisasi Pasar) × 100%

Contoh:
Jika perusahaan dengan kapitalisasi pasar $100 miliar membeli kembali saham senilai $5 miliar, maka buyback yield-nya adalah 5%.

Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan “mengembalikan” 5% nilai pasarnya kepada pemegang saham dalam bentuk pembelian kembali.

Buyback Yield vs Dividend Yield

Keduanya sama-sama menguntungkan investor, tetapi dengan mekanisme berbeda:

AspekDividend YieldBuyback Yield
Bentuk Imbal HasilUang tunai langsung ke investorPeningkatan nilai saham melalui pengurangan jumlah saham beredar
Dampak terhadap EPSTidak berubahEPS meningkat karena saham beredar berkurang
PajakDikenakan pajak dividenLebih efisien pajak karena berupa apresiasi modal
FleksibilitasBiasanya rutin dan berkelanjutanBisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai kondisi kas perusahaan

Dengan menggabungkan keduanya, investor bisa menghitung total shareholder yield, yaitu kombinasi dari dividen dan buyback yang mencerminkan total nilai yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham.

Mengapa Buyback Menarik bagi Investor

1. Meningkatkan laba per saham (EPS)

Ketika jumlah saham beredar berkurang, laba per saham otomatis naik meski total laba perusahaan tidak berubah. Hal ini sering kali membuat valuasi saham tampak lebih menarik di mata investor institusional.

2. Sinyal kepercayaan manajemen

Buyback bisa menjadi tanda bahwa manajemen yakin perusahaan undervalued dan prospek jangka panjangnya positif. Ini sering dianggap sinyal bullish oleh pasar.

3. Fleksibilitas tinggi

Berbeda dengan dividen yang menciptakan ekspektasi pembayaran rutin, buyback bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Perusahaan bisa menunda atau mempercepat program buyback tanpa merusak reputasi.

4. Lebih efisien pajak

Di beberapa negara, capital gain dari apresiasi harga saham dikenakan pajak lebih rendah daripada pajak dividen, sehingga buyback bisa menjadi cara yang lebih efisien bagi investor untuk memperoleh keuntungan.

Risiko dan Kritik terhadap Buyback

Meskipun buyback sering dianggap positif, strategi ini juga memiliki risiko jika disalahgunakan.

  1. Buyback di harga mahal
    Beberapa perusahaan membeli kembali saham justru saat harganya sedang tinggi, yang pada akhirnya tidak memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
  2. Pengalihan fokus dari investasi produktif
    Alih-alih mengalokasikan dana untuk riset, ekspansi, atau inovasi, perusahaan bisa saja memilih buyback hanya untuk mempercantik laporan keuangan.
  3. Distorsi kinerja jangka pendek
    Buyback dapat meningkatkan EPS sementara tanpa perbaikan fundamental, sehingga investor harus berhati-hati menilai apakah pertumbuhan tersebut benar-benar organik.
  4. Risiko finansial bagi perusahaan
    Jika dilakukan dengan utang, buyback bisa meningkatkan leverage dan menekan likuiditas perusahaan, terutama saat kondisi ekonomi memburuk.

Contoh Perusahaan Global dengan Buyback Besar

  1. Apple Inc. (AAPL)
    Apple merupakan salah satu contoh paling terkenal. Sejak 2012, Apple telah menghabiskan lebih dari $600 miliar untuk buyback, menjadikannya program pembelian kembali terbesar dalam sejarah. Strategi ini membantu menjaga harga saham tetap stabil sambil meningkatkan EPS secara konsisten.
  2. Microsoft (MSFT)
    Microsoft rutin melakukan buyback sebagai bagian dari strategi manajemen kasnya. Dalam tahun fiskal 2023, perusahaan membeli kembali saham senilai lebih dari $20 miliar, berkontribusi terhadap total shareholder yield yang solid.
  3. Alphabet (GOOGL)
    Meskipun bukan pembayar dividen, Alphabet aktif melakukan buyback untuk mengurangi dilusi saham akibat kompensasi karyawan berbasis saham, sekaligus meningkatkan nilai pemegang saham.

Cara Investor Menggunakan Buyback Yield

Buyback yield bisa digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan mengalokasikan kasnya.

  • Buyback yield tinggi (di atas 3–5%) sering menandakan perusahaan memiliki kas berlebih dan ingin mengembalikan nilai kepada investor.
  • Buyback yield rendah tidak selalu buruk, asalkan perusahaan tetap berinvestasi untuk pertumbuhan jangka panjang.

Kesimpulan

Buyback yield adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa besar perusahaan mengembalikan nilai kepada pemegang saham melalui pembelian kembali sahamnya sendiri.

Berbeda dengan dividen, buyback bekerja secara tidak langsung dengan meningkatkan laba per saham dan nilai kepemilikan investor.

Bagi investor jangka panjang, memahami buyback yield bisa membantu menilai kualitas perusahaan, efisiensi alokasi modal, dan potensi return saham yang lebih berkelanjutan.

Nah, saatnya kamu praktik langsung, mulai trading saham lewat aplikasi Gotrade!

Kamu bisa membeli saham populer AS mulai dari 1 Dolar AS, memantau kinerja real-time, dan belajar strategi investasi dari dunia nyata dengan cara yang aman dan mudah.

FAQ

Apa itu buyback yield?
Buyback yield adalah persentase pembelian kembali saham oleh perusahaan dibandingkan kapitalisasi pasarnya, yang menunjukkan berapa besar nilai dikembalikan ke pemegang saham.

Apakah buyback selalu baik untuk investor?
Tidak selalu. Buyback efektif jika dilakukan di harga wajar dan dengan keuangan perusahaan yang kuat.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Artikel terkait

Dipercaya

lebih dari

1M+

Trader di Indonesia 🌏

Keamananmu adalah prioritas kami 🔒

Gotrade terdaftar & diawasi

KominfoOJKSOCFintech Indonesia

Penghargaan atas kinerja dan inovasi terdepan!🏅

 

Benzinga Global Fintech Awards 2024
Five Star Award 2024
Trusted Award 2024
Highest Combined 2022
Mockup Two Phones

Trading Lebih Cepat. Lebih Mudah. Lebih Cerdas.

#ReadyGoTrade

Gotrade Green Logo Top Left
AppLogo

Gotrade