8 Strategi Mengatur Emosi saat Menghadapi Drawdown Panjang

Setiap investor pasti pernah mengalami fase di mana portofolionya menurun untuk waktu yang lama. Kondisi ini dikenal sebagai drawdown saham, yaitu masa ketika nilai investasi turun dari puncak sebelumnya. Bagi sebagian orang, ini bisa menjadi ujian psikologis yang berat.

Dalam situasi seperti ini, kemampuan mengelola emosi jauh lebih penting daripada sekadar kemampuan analisis. Banyak investor kehilangan arah bukan karena salah membaca data, tetapi karena gagal mengendalikan reaksi emosionalnya terhadap pasar.

Kali ini, Gotrade akan menjelaskan delapan strategi psikologi investasi yang dapat membantu kamu menjaga ketenangan, konsistensi, dan fokus meskipun sedang berada di periode drawdown panjang.

Strategi Mengatur Emosi saat Menghadapi Drawdown

1. Sadari bahwa drawdown adalah bagian alami dari investasi

Tidak ada strategi investasi yang selalu menghasilkan keuntungan. Bahkan investor legendaris seperti Warren Buffett pernah mengalami penurunan portofolio lebih dari 30%.

Menurut Ever Trader, drawdown adalah risiko yang tak terhindarkan, dan cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan menerimanya sebagai bagian dari perjalanan menuju pertumbuhan jangka panjang.

2. Kembali ke rencana awal investasi

Ketika emosi mulai memanas, lihat kembali tujuan dan horizon waktumu. Apakah kamu berinvestasi untuk 3 bulan ke depan atau 10 tahun?

Dengan meninjau ulang rencana investasi, kamu bisa menilai apakah penurunan ini benar-benar mengubah fundamental strategimu atau hanya gangguan jangka pendek.

3. Jaga rutinitas harian yang sehat

Faktor mental sangat dipengaruhi oleh gaya hidup. Pola tidur, olahraga, dan aktivitas di luar pasar dapat membantu menjaga keseimbangan psikologis.

Trader profesional biasanya memiliki rutinitas tetap, mulai dari jam bangun, waktu riset, hingga waktu istirahat dari layar. Rutinitas ini menjaga fokus dan mencegah keputusan impulsif saat pasar bergejolak, seperti kata Axia Futures.

4. Hindari over-monitoring portofolio

Memantau pergerakan harga setiap menit hanya akan memperbesar stres. Melansir Morningstar, investor yang terlalu sering mengecek portofolio cenderung membuat keputusan emosional, seperti panic selling.

Batasi frekuensi pengecekan, misalnya hanya sekali per hari atau per minggu, agar pikiran tetap rasional.

5. Gunakan jurnal emosi dan keputusan

Catat setiap keputusan investasi bersamaan dengan kondisi emosional saat itu. Misalnya: “menjual saham A karena takut harga turun lebih dalam.”

Setelah beberapa waktu, kamu akan melihat pola, apakah kamu sering bereaksi karena takut kehilangan (loss aversion) atau karena FOMO. Menyadari bias ini adalah langkah awal menuju perbaikan disiplin mental.

6. Fokus pada proses, bukan hasil jangka pendek

Drawdown membuat banyak orang kehilangan kepercayaan diri karena terlalu fokus pada angka. Padahal, hasil adalah konsekuensi dari proses yang konsisten.

Gunakan periode ini untuk memperkuat sistem trading, memperbaiki strategi entry/exit, dan mempelajari kesalahan tanpa menyalahkan diri sendiri.

7. Batasi paparan berita negatif

Berita pasar yang sensasional sering memperburuk kecemasan. Gunakan sumber tepercaya dan hindari headline yang memancing ketakutan.

Cukup konsumsi informasi yang relevan dengan strategi kamu, misalnya laporan ekonomi atau earnings perusahaan yang benar-benar kamu pegang.

8. Pertahankan mindset jangka panjang

Investor sukses berpikir dalam horizon waktu bertahun-tahun, bukan harian. Ingat bahwa setiap penurunan besar dalam sejarah pasar, termasuk krisis 2008 dan pandemi 2020, diikuti pemulihan yang bahkan lebih kuat.

Mindset jangka panjang akan membantu kamu tetap tenang saat pasar berfluktuasi.

Kesimpulan

Menghadapi drawdown panjang memang tidak mudah, tetapi di sinilah kemampuan psikologi investasi diuji. Dengan mengatur emosi, menjaga rutinitas sehat, dan tetap fokus pada proses, kamu bisa bertahan bahkan ketika pasar sedang tidak bersahabat.

Gunakan masa sulit ini untuk membangun ketahanan mental dan strategi yang lebih kuat ke depannya.

Mulai perjalanan investasimu secara disiplin dan tenang; gunakan Gotrade untuk berinvestasi di saham global dan latih ketahanan mentalmu lewat pengalaman nyata di pasar dunia. Unduh aplikasinya dengan klik button di bawah!

FAQ

1. Apa itu drawdown dalam investasi saham?

Drawdown adalah penurunan nilai portofolio dari titik tertinggi sebelumnya, biasanya diukur dalam persentase. Ini adalah indikator risiko yang umum digunakan untuk menilai seberapa besar kerugian maksimum yang pernah dialami investor.

2. Bagaimana cara mengendalikan emosi saat portofolio turun tajam?

Tetap berpegang pada rencana investasi, batasi waktu memantau harga, dan evaluasi keputusan dengan jurnal trading. Hindari keputusan impulsif seperti menjual semua aset saat panik.

3. Apakah drawdown berarti strategi investasi saya gagal?

Tidak selalu. Drawdown bisa menjadi fase sementara dalam tren jangka panjang. Jika fundamental perusahaan masih kuat dan strategi sesuai profil risiko, drawdown justru bisa menjadi kesempatan untuk evaluasi dan akumulasi.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade