Mengenal Market Profile Chart untuk Analisis Struktur Pasar Saham

Bagi trader yang ingin memahami perilaku harga di balik angka, Market Profile Chart menawarkan pandangan lebih dalam dibanding grafik konvensional.

Dengan memahami struktur market profile, kamu bisa mengetahui area harga yang dianggap "wajar" oleh pasar dan area ekstrem tempat peluang entry sering muncul.

Lewat artikel ini, Gotrade akan membahas cara membaca market profile, menentukan area value, serta mengenali tren tersembunyi yang sering luput dari perhatian trader pemula.

Arti Market Profile Saham

Market Profile adalah representasi visual dari distribusi volume dan waktu di berbagai level harga. Dengan kata lain konsep ini mencoba memahami bagaimana pelaku pasar berinteraksi di level harga tertentu.

Berbeda dengan grafik candlestick yang berfokus pada waktu, market profile lebih menekankan "di harga berapa transaksi paling banyak terjadi".

Dari sini, trader dapat mengidentifikasi area harga yang dianggap "adil" atau "value area" oleh mayoritas pelaku pasar.

Melansir Indeed, struktur market profile membantu mengungkap perilaku supply-demand yang tidak selalu terlihat dari chart biasa, menjadikannya alat penting bagi trader institusional maupun profesional.

Struktur Dasar Market Profile

Market profile disusun berdasarkan tiga elemen utama:

  1. Price (Harga)
    Menunjukkan level harga yang tercatat selama sesi perdagangan.
  2. Time (Waktu)
    Menandai seberapa lama harga bertahan di area tertentu.
  3. Volume (Volume Transaksi)
    Menunjukkan aktivitas transaksi yang terjadi pada level harga tersebut.

Ketiga elemen ini membentuk distribusi berbentuk lonceng (bell curve), di mana area tengah menunjukkan harga yang paling sering diperdagangkan, disebut sebagai Value Area (VA).

Cara Membaca Market Profile Chart

1. Identifikasi Value Area (VA)

Value Area adalah zona harga di mana sekitar 70% volume perdagangan terjadi. Area ini merepresentasikan keseimbangan antara pembeli dan penjual, dan biasanya menjadi acuan penting bagi trader untuk menentukan area entry dan exit.

  • Value Area High (VAH): batas atas zona nilai wajar.
  • Value Area Low (VAL): batas bawah zona nilai wajar.
  • Point of Control (POC): level harga dengan volume transaksi tertinggi, sering dianggap sebagai fair price.

Interpretasi:
Jika harga bergerak di atas VAH dengan volume tinggi, ini menunjukkan potensi breakout bullish. Sebaliknya, jika harga berada di bawah VAL, ini menunjukkan potensi tren bearish.

2. Amati Bentuk Distribusi Volume

Bentuk distribusi pada market profile sering kali memberi petunjuk tentang sentimen pasar.

Tipe Distribusi Ciri-Ciri Interpretasi
Normal (Balanced) Volume terkonsentrasi di tengah Pasar dalam fase konsolidasi
Double Distribution Dua puncak volume terpisah Pergeseran tren atau fase akumulasi/distribusi
Trend Day Distribusi memanjang satu arah Dominasi pembeli atau penjual kuat
P-Shaped Profile Volume tinggi di area bawah, menanjak Potensi short covering
b-Shaped Profile Volume tinggi di area atas, menurun Potensi long liquidation

Dengan membaca bentuk ini, trader bisa mengidentifikasi apakah pasar sedang seimbang, trending, atau mengalami perubahan struktur.

3. Perhatikan Pergerakan Point of Control (POC)

POC sering digunakan untuk melacak pergeseran sentimen pasar.

  • POC naik bertahap: pembeli mulai mendominasi, menunjukkan tren bullish.
  • POC turun bertahap: tekanan jual meningkat, menunjukkan tren bearish.
  • POC mendatar: pasar sideways.

Contoh:
Jika dalam beberapa hari berturut-turut POC saham MSFT naik dan volume meningkat di setiap sesi, ini menunjukkan akumulasi kuat dari institusi.

4. Gunakan Market Profile untuk Menentukan Trading Range

Trader dapat memanfaatkan VAH dan VAL sebagai acuan batas harga:

  • Entry buy near VAL, target profit di POC atau VAH.
  • Entry sell near VAH, target di POC atau VAL.

Pendekatan ini sering digunakan dalam strategi trading range, terutama ketika pasar belum menunjukkan tren jelas.

Melansir Quantified Strategies, strategi berbasis value area memiliki efektivitas tinggi pada saham dan indeks yang volatilitasnya sedang.

Strategi Lanjutan: Mendeteksi Tren Tersembunyi

Market profile bukan hanya alat analisis volume, tetapi juga bisa mengungkap arah tren tersembunyi sebelum breakout besar terjadi.

  1. Value area bergeser ke atas
    Menandakan tekanan beli meningkat secara konsisten, menunjukkan tren naik mulai terbentuk.
  2. Value area bergeser ke bawah
    Pergeseran ke bawah menandakan distribusi atau aksi jual institusional.
  3. Volume spike di luar value area
    Jika volume besar muncul di atas VAH atau di bawah VAL, artinya pasar sedang "mencari harga baru", biasanya tanda awal ekspansi tren.

Tips Menggunakan Market Profile Saham

  • Gunakan di saham likuid: Seperti saham big cap atau ETF dengan volume besar.
  • Kombinasikan dengan Moving Average atau RSI: Untuk konfirmasi momentum.
  • Amati pola harian ke mingguan: Market profile mingguan membantu mengidentifikasi struktur makro tren.
  • Catat perubahan POC secara berkala: Untuk melihat pergeseran akumulasi institusional.

Kesimpulan

Market profile saham membantu trader memahami struktur pasar dengan cara yang lebih mendalam. Dengan membaca distribusi volume dan area value, kamu dapat mengenali di mana tekanan beli dan jual sebenarnya terjadi.

Gunakan analisis ini untuk mengidentifikasi area entry potensial, mengonfirmasi tren, dan meningkatkan presisi strategi trading.

Mulai eksplorasi analisis teknikal lebih dengan trading via Gotrade, aplikasi investasi dan trading terbaik untuk mempelajari saham global, memahami perilaku pasar, dan mengambil keputusan yang lebih bijak.

Bangun strategi trading berbasis data bersama Gotrade hari ini, unduh sekarang!

FAQ

1. Apakah market profile sama dengan volume profile?

Tidak sepenuhnya. Market profile berfokus pada waktu dan harga, sedangkan volume profile lebih fokus pada distribusi volume di tiap level harga.

2. Apakah cocok untuk trader pemula?

Ya, selama memahami konsep dasar volume dan area nilai, market profile bisa jadi alat bantu analisis visual yang kuat.

3. Di timeframe mana market profile paling efektif?

Biasanya pada timeframe intraday (1 jam) hingga harian, tergantung gaya trading dan volatilitas saham.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade