Bagi investor modern, ETF atau Exchange-Traded Fund kini menjadi pilihan populer karena fleksibilitas dan diversifikasinya. Mengetahui berbagai jenis ETF sangat penting agar kamu bisa memilih produk yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu.
ETF memungkinkan investor berinvestasi di berbagai aset, mulai dari saham, obligasi, hingga komoditas, hanya dengan satu instrumen.
Melalui Gotrade, kamu bahkan bisa membeli ETF global seperti SPY atau QQQ secara mudah dan aman. Yuk, pelajari delapan jenis ETF paling populer di dunia beserta kelebihannya.
1. ETF Saham (Equity ETF)
ETF saham merupakan jenis paling umum dan paling banyak diperdagangkan. Isinya adalah kumpulan saham dari indeks tertentu seperti S&P 500, NASDAQ, atau indeks sektor.
Contoh:
- SPDR S&P 500 ETF (SPY) melacak kinerja 500 perusahaan besar AS.
- Invesco QQQ ETF (QQQ) berisi saham teknologi terkemuka seperti Apple, Microsoft, dan NVIDIA.
Kelebihan:
- Diversifikasi otomatis.
- Likuiditas tinggi.
- Cocok untuk investor yang ingin eksposur ke pasar saham besar tanpa memilih satu-satu.
Menurut Investopedia, ETF berbasis saham menyumbang lebih dari 70% total volume perdagangan ETF global, menjadikannya pilihan utama untuk investor jangka panjang.
2. ETF Obligasi (Bond ETF)
ETF obligasi berisi surat utang dari pemerintah atau korporasi. Jenis ini cocok untuk investor yang mencari pendapatan stabil dengan risiko lebih rendah dibanding saham.
Contoh:
- iShares 20+ Year Treasury Bond ETF (TLT) fokus pada obligasi pemerintah AS jangka panjang.
- Vanguard Total Bond Market ETF (BND) mencakup berbagai jenis obligasi AS.
Kelebihan:
- Memberi arus kas rutin lewat kupon.
- Menurunkan risiko portofolio saat pasar saham volatil.
- Likuid dibanding obligasi konvensional.
Melansir Morningstar, ETF obligasi menjadi instrumen penting bagi investor yang ingin menjaga keseimbangan risiko dan imbal hasil, terutama di era suku bunga tinggi.
3. ETF Sektor (Sector ETF)
ETF ini berfokus pada sektor tertentu seperti teknologi, energi, kesehatan, atau keuangan. Cocok bagi investor yang ingin menargetkan pertumbuhan di sektor unggulan.
Contoh:
- XLK fokus pada teknologi.
- XLE sektor energi.
- XLV sektor kesehatan.
Kelebihan:
- Eksposur terarah ke sektor prospektif.
- Bisa dimanfaatkan untuk rotasi sektor saat kondisi ekonomi berubah.
Misalnya, saat harga minyak naik, sektor energi (XLE) biasanya outperform. Sebaliknya, saat ekonomi melemah, sektor kesehatan (XLV) cenderung lebih stabil.
4. ETF Komoditas (Commodity ETF)
ETF ini melacak harga komoditas seperti emas, minyak, atau logam mulia. Investor sering menggunakannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Contoh:
- SPDR Gold Shares (GLD) mengikuti harga emas dunia.
- United States Oil Fund (USO) mencerminkan harga minyak mentah.
Kelebihan:
- Perlindungan terhadap inflasi dan pelemahan mata uang.
- Diversifikasi tambahan di luar aset keuangan tradisional.
Investor global sering menambahkan GLD ke portofolio untuk menjaga nilai aset saat pasar bergejolak.
5. ETF Valas (Currency ETF)
ETF jenis ini melacak nilai tukar mata uang tertentu terhadap dolar AS. Biasanya digunakan oleh investor yang ingin eksposur terhadap pergerakan mata uang global.
Contoh:
- Invesco CurrencyShares Euro Trust (FXE) melacak euro terhadap dolar AS.
- Invesco Chinese Yuan Trust (CYB) mencerminkan nilai yuan.
Kelebihan:
- Alat diversifikasi internasional.
- Cocok bagi investor yang ingin memanfaatkan pergerakan nilai tukar tanpa membuka akun forex.
Namun, ETF valas memiliki volatilitas tinggi karena sangat dipengaruhi kebijakan bank sentral dan geopolitik.
6. ETF Tematik (Thematic ETF)
ETF tematik berfokus pada tren masa depan seperti kecerdasan buatan, kendaraan listrik, energi terbarukan, atau blockchain.
Contoh:
- Global X Robotics & AI ETF (BOTZ)
- ARK Innovation ETF (ARKK)
Kelebihan:
- Eksposur terhadap inovasi dan teknologi disruptif.
- Potensi pertumbuhan tinggi dalam jangka panjang.
Namun, volatilitas ETF tematik bisa tinggi karena valuasi perusahaan teknologi sering berubah cepat mengikuti tren.
7. ETF Dividen (Dividend ETF)
ETF ini berisi saham-saham yang rutin membagikan dividen tinggi. Cocok untuk investor yang ingin penghasilan pasif.
Contoh:
- Vanguard Dividend Appreciation ETF (VIG)
- iShares Select Dividend ETF (DVY)
Kelebihan:
- Arus kas stabil dari dividen.
- Biasanya lebih defensif saat pasar melemah.
ETF dividen sangat populer di kalangan investor pensiunan karena kombinasi stabilitas dan imbal hasil yang konsisten.
8. ETF Inverse dan Leveraged
Jenis ETF ini dirancang untuk trader berpengalaman karena berisiko tinggi.
Inverse ETF bergerak berlawanan dengan arah indeks acuannya.
Leveraged ETF memperbesar imbal hasil dan risiko harian menggunakan leverage 2x atau 3x.
Contoh:
- ProShares Short S&P 500 (SH) inverse ETF terhadap S&P 500.
- ProShares UltraPro QQQ (TQQQ) leveraged ETF 3x terhadap NASDAQ 100.
Kelebihan:
- Potensi profit besar dalam jangka pendek.
- Cocok untuk strategi hedging atau spekulasi jangka pendek.
Namun, karena efek compounding, kinerja jangka panjang ETF ini sering berbeda jauh dari indeks acuannya.
Kesimpulan
Memahami berbagai jenis ETF membantu kamu menyusun strategi investasi yang lebih seimbang dan sesuai dengan profil risiko. Dari ETF saham yang likuid hingga ETF tematik yang inovatif, setiap jenis punya fungsi dan tujuan tersendiri dalam portofolio.
Lewat Gotrade, kamu bisa membeli ETF global seperti SPY, QQQ, atau ARKK langsung dari aplikasimu, mudah, aman, dan tanpa ribet.
Bangun portofoliomu sekarang dengan diversifikasi pintar berbasis ETF global, download sekarang!
FAQ
1. Apakah ETF cocok untuk pemula?
Ya, karena ETF memberi diversifikasi otomatis dan bisa dibeli seperti saham biasa.
2. Apakah ETF selalu mengikuti indeks?
Sebagian besar iya, tapi ada juga ETF aktif yang dikelola secara profesional.
3. Apakah ETF membayar dividen?
Beberapa ETF membagikan dividen secara berkala tergantung isi portofolionya.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.




