Evolusi Robinhood Dari Trading Gratis ke Everything App

Tujuh tahun lalu, Robinhood (HOOD) merayakan 6 juta pengguna. Hari ini, angka itu terlihat kecil. Perusahaan yang berbasis di California ini sekarang memiliki 26,7 juta pelanggan per akhir Agustus 2025 dan telah secara fundamental mengubah dunia investasi ritel.

Robinhood telah berevolusi jauh dari sekadar aplikasi trading saham. Caydee Blankenship, seorang analis di CFRA, menggambarkannya sebagai "ekosistem keuangan yang komprehensif," seperti yang dijelaskan dalam artikel "The ‘Everything App’: How Robinhood Grew From Trading Platform to Financial Ecosystem."

Perusahaan ini, yang melayani investor muda, "diposisikan secara sempurna di episentrum transfer kekayaan terbesar dalam sejarah manusia," tambah Blankenship. "Saat pelanggan mereka semakin kaya, Robinhood juga akan semakin kaya."

Pertumbuhan ini tercermin dalam nilai perusahaannya. Sejak debutnya di Nasdaq pada Juli 2021, kapitalisasi pasar Robinhood telah meningkat dari $32 miliar menjadi sekitar $119 miliar.

Revolusi Perdagangan Saham

Didirikan pada 2013, misi Robinhood sejak awal adalah untuk "mendemokratisasi keuangan untuk semua." Langkah besar pertama mereka adalah menawarkan platform pialang dengan perdagangan bebas komisi.

Langkah ini mengubah lanskap investasi selamanya. Pada awal tahun 2020, pemain besar termasuk Charles Schwab dan Fidelity terpaksa mengikuti jejak Robinhood dan menghilangkan komisi perdagangan.

Ketika pandemi COVID-19 melanda, perdagangan saham menjadi hobi baru, dan Robinhood mengalami lonjakan pertumbuhan. Pada Mei 2020, perusahaan menambahkan lebih dari 3 juta akun baru di tahun itu, di mana setengahnya adalah investor pertama kali.

Transformasi Agresif Menuju "Everything App"

Dalam beberapa tahun terakhir, Robinhood telah meluncurkan begitu banyak penawaran baru. Anindya Ghose, seorang profesor teknologi dan pemasaran di NYU Stern School of Business, mengatakan Robinhood mengejar model "everything app" yang bertujuan untuk mengelola seluruh kehidupan finansial pengguna pada tahun 2027.

Visinya jelas. "Kami ingin menjadi tempat untuk menyimpan semua aset pelanggan kami dan memproses semua transaksi keuangan mereka," kata Jason Warnick, Chief Financial Officer Robinhood.

Tahun ini saja, mereka telah meluncurkan layanan manajemen kekayaan swasta, mengakuisisi platform manajemen portofolio TradePMR, dan meluncurkan Robinhood Banking untuk rekening tabungan tradisional.

Mereka juga berekspansi ke pinjaman hipotek, menawarkan token saham di Eropa, dan meluncurkan predictions market hub (pusat pasar prediksi). Pasar prediksi ini telah melihat 4 miliar kontrak diperdagangkan sejak diluncurkan, menunjukkan apa yang disebut Blankenship sebagai "keunggulan penggerak pertama" (first-mover advantage).

Dua Sisi Inovasi Keuangan

Namun, tidak semua orang berpikir ekspansi ini adalah hal yang baik. Ben Johnson dari firma riset Morningstar membandingkan transisi Robinhood dengan supermarket.

Johnson mengatakan, jika dulu Robinhood menawarkan "sayuran" seperti ETF (reksa dana yang diperdagangkan di bursa) yang terdiversifikasi, murah, dan efisien pajak, sekarang ia menawarkan apa yang disebutnya "junk food olahan ultra."

"Mereka mencoba membuka hal-hal yang sama sekali tidak terlihat seperti investasi jangka panjang yang bijaksana dan sehat," kata Johnson, merujuk pada produk seperti options, kripto, dan pasar prediksi.

Robinhood menanggapi kritik ini. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa tujuan mereka adalah "mendemokratisasi keuangan untuk semua," yang berarti memberi setiap orang akses ke alat dan kelas aset yang "dulu disediakan untuk orang kaya."

Tentu saja, perjalanan ini bukannya tanpa tantangan. Robinhood menghadapi pengawasan ketat selama hiruk-pikuk saham meme GameStop pada tahun 2021 karena menghentikan pembelian saham. Perusahaan juga didenda $26 juta oleh FINRA pada bulan Maret karena pelanggaran aturan.

Ke depan, Blankenship memprediksi langkah besar Robinhood selanjutnya adalah kecerdasan buatan (AI), yang mengarah pada manajemen portofolio yang dipersonalisasi dan bahkan agen keuangan otonom.

Seperti yang dikatakan Blankenship, "Robinhood masih berada di babak-babak awal dari kisah pertumbuhannya."

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.


Related Articles

AppLogo

Gotrade