Banyak trader kaget ketika melihat harga saham berubah signifikan padahal jam bursa sudah tutup. Fenomena ini terjadi karena adanya after hours trading, yaitu aktivitas jual beli saham yang berlangsung di luar jam perdagangan reguler.
Nah, untuk memahami peluang sekaligus risikonya, Gotrade akan menjelaskan apa itu after hours trading, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa harga saham bisa berubah drastis bahkan setelah pasar resmi ditutup.
Arti After Hours Trading
Secara definisi, after hours trading adalah sesi perdagangan saham yang terjadi setelah jam bursa reguler berakhir. Di pasar AS, jam reguler adalah pukul 09:30–16:00 waktu New York (EST).
Setelah itu, perdagangan masih bisa berlangsung hingga 20:00 EST melalui sistem elektronik yang disebut ECN (Electronic Communication Network).
Selain sesi after hours, ada juga pre-market trading, yaitu perdagangan yang berlangsung sebelum pasar resmi dibuka, biasanya antara 04:00–09:30 EST. Kedua sesi ini sering disebut extended hours trading.
Melansir Investopedia, after hours trading memungkinkan investor bereaksi cepat terhadap rilis laporan keuangan, pengumuman suku bunga, atau berita korporasi yang muncul setelah pasar tutup.
Namun, karena jumlah partisipan lebih sedikit, harga bisa bergerak lebih ekstrem dibanding sesi reguler.
Cara Kerja After Hours Trading
Berbeda dari jam reguler yang menggunakan sistem bursa seperti NYSE atau NASDAQ, transaksi di after hours berlangsung lewat jaringan ECN, yang mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung tanpa perantara market maker.
Berikut langkah sederhananya:
- Investor memasang order limit, bukan market order, untuk menghindari slippage karena volume rendah.
- Sistem ECN mencocokkan order antara pembeli dan penjual yang aktif di jam tersebut.
- Harga terbentuk dari transaksi aktual antar partisipan di jaringan, bukan dari harga penutupan bursa.
Namun, tidak semua saham likuid diperdagangkan di after hours.
Saham berkapitalisasi besar seperti Apple (AAPL), Tesla (TSLA), dan Amazon (AMZN) biasanya paling aktif karena sering jadi fokus berita dan laporan keuangan.
Mengapa Harga Bisa Berubah di Luar Jam Pasar
Harga saham bisa berubah karena informasi baru sering dirilis di luar jam bursa, dan pelaku pasar langsung bereaksi. Beberapa penyebab umum antara lain:
1. Rilis laporan keuangan
Perusahaan besar seperti Apple, Microsoft, dan Meta biasanya merilis laporan keuangannya setelah jam perdagangan reguler.
Jika hasilnya jauh di atas ekspektasi, harga saham bisa langsung melonjak di sesi after hours. Sebaliknya, laporan buruk bisa memicu aksi jual besar sebelum pasar keesokan harinya.
2. Pengumuman ekonomi dan kebijakan suku bunga
Keputusan The Federal Reserve mengenai suku bunga atau inflasi sering diumumkan sore hari waktu AS, setelah jam bursa tutup. Investor institusional langsung menyesuaikan ekspektasi terhadap pasar saham dan obligasi.
3. Berita korporasi
Perubahan manajemen, merger, akuisisi, atau pengumuman buyback saham sering kali terjadi di luar jam pasar untuk menghindari kepanikan publik. Namun, hal ini justru membuat harga saham bergerak liar di sesi after hours.
4. Aktivitas trader institusional
Volume perdagangan after hours sering didominasi oleh investor besar seperti hedge fund dan bank investasi yang merespons berita lebih cepat. Hal ini bisa menciptakan lonjakan harga yang tidak selalu mencerminkan sentimen pasar ritel.
Risiko dan Tantangan After Hours Trading
1. Volatilitas Tinggi
Karena partisipan lebih sedikit, pergerakan harga bisa sangat cepat dan ekstrem. Spread antara harga beli dan jual juga cenderung lebih lebar.
2. Likuiditas Rendah
Tidak semua saham aktif diperdagangkan di luar jam bursa. Order kamu bisa tidak tereksekusi sepenuhnya atau terjebak di harga yang tidak diinginkan.
3. Informasi Tidak Merata
Trader profesional memiliki akses ke data dan analisis cepat, sedangkan investor ritel sering bereaksi terlambat terhadap berita penting.
4. Harga Bisa Berubah Drastis di Pembukaan
Harga pada sesi after hours tidak selalu menjadi patokan harga pembukaan keesokan harinya. Kadang, pergerakan besar di malam hari berbalik total setelah pasar reguler dibuka.
Menurut Corporate Finance Institute, sekitar 80% pergerakan besar di after hours biasanya disesuaikan kembali pada 30 menit pertama pembukaan pasar reguler, karena masuknya volume dan partisipasi investor baru.
Tips Aman Mengikuti After Hours Trading
- Gunakan limit order, bukan market order, agar harga beli/jual tetap terkendali.
- Fokus pada saham likuid seperti AAPL, TSLA, NVDA, AMZN, atau ETF besar (SPY, QQQ).
- Pantau jadwal earnings untuk mengantisipasi potensi lonjakan volatilitas.
- Hindari keputusan impulsif, pergerakan ekstrem sering tidak berlanjut di sesi reguler.
Contoh Pergerakan Saham Populer di After Hours
| Saham | Tanggal | Pemicu | Pergerakan After Hours |
|---|---|---|---|
| NVIDIA (NVDA) | Agustus 2023 | Laporan laba di atas ekspektasi | +9% |
| Meta Platforms (META) | Oktober 2022 | Laba turun akibat biaya metaverse | -19% |
| Tesla (TSLA) | Januari 2023 | Proyeksi penjualan kuat | +5% |
| Apple (AAPL) | Mei 2024 | Penjualan iPhone menurun | -3% |
Kesimpulan
After hours trading memberikan fleksibilitas bagi investor untuk bereaksi cepat terhadap berita penting dan laporan keuangan.
Namun, volatilitas tinggi dan likuiditas rendah membuat sesi ini lebih cocok bagi trader berpengalaman yang memahami risikonya.
Untuk investor pemula, sebaiknya gunakan jam bursa saham normal untuk trading. Nah, untuk trading yang aman, kamu bisa menggunakan aplikasi Gotrade.
Pantau perubahan harga real-time, mempelajari pola pasar AS, dan mempersiapkan strategi yang lebih matang.
FAQ
1. Apakah investor di Indonesia bisa ikut after hours trading saham AS?
Bisa, melalui platform yang menyediakan akses ke bursa global seperti Gotrade.
2. Apakah harga after hours memengaruhi harga pembukaan keesokan harinya?
Sering kali iya, tapi tidak selalu. Volume besar di sesi reguler bisa membalik arah tren sebelumnya.
3. Apakah after hours trading lebih menguntungkan?
Belum tentu. Potensi cuan besar diimbangi risiko volatilitas tinggi dan spread harga lebar.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.




